Sebahagian laman web Malaysia telah menginformasikan pernyataan duta besar Palestina di Malaysia Jenderal Walid Abu Ali yang menuding dalam pernyataannya bahwa NGO Malaysia telah mengumpulkan jutaan ringgit tetapi tidak sampai ke masjid Al-Aqsa dan menuntut NGO menyerahkan dana tersebut kepada pihak kedutaan Palestina.
Berdasarkan pernyataan aneh ini menurut pengalaman dan pengetahuan saya dalam arena politik saya ingin menjelaskan hal-hal berikut:  
1. Beliau menyatakan bantuan itu tidak sampai ke masjid Al-Aqsa. Jawaban saya: Sesungguhnya NGO di Malaysia tidak mengumpulkan donasi untuk masjid Al-Aqsha kerana ia di bawah penjagaan kerajaan Jordania dalam hal pendanaan gaji dan perbaikan masjid (bahkan banyak projek perbaikan tidak mendapat persetujuan penjajah). Maka dia hanyalah bermain dengan fakta .
2. NGO2 Malaysia bekerjasama dengan NGO2 Palestina untuk memudahkan bantuan kemanusiaan seperti (program Iftar Ramadhan Qurban paket makanan fakir miskin bantuan kepada murabithin) dan ini semua tercatat bahkan diketahui secara umum masyarakat Malaysia dan Palestina.
3. Kebanyakan dana yang disumbangkan NGO2 Malaysia digunakan untuk bantuan kemanusiaan di Gaza yang mana di sana ada 2 juta nyawa rakyat Palestina yang terkepung oleh Zionis Mesir dan Otoritas Palestina karena faktor politik yang telah diketahui umum.
4 . Kami mau mengingatkan duta besar Abu Ali terhadap tanggung jawab yang perlu beliau lakukan dibandingkan menyebar tuduhan kepada NGO2 Malaysia seperti menjaga persolan pelajar Palestina di Malaysia yang tidak mendapat pembelaan pelarian Palestina di Thailand (di sana ada 50 keluarga Palestina yang ditahan) beliau masih belum menjenguk mereka atau coba untuk menyelesaikan masalah mereka padahal beliau adalah duta Otoritas Palestina untuk Malaysia Thailand Brunei Singapura dan juga Filipina.
5. Adalah lebih baik beliau bekerjasama dengan kerajaan Malaysia dalam menyelidiki kasus pembunuhan saintis Palestina Dr. Fadi Al Batsy karena ada tuduhan dari orang Palestina sendiri bahwa oknum di kedutaanlah yang mengumpulkan informasi tentang kehidupan Fadi Al-Batsy yang dibunuh oleh Israel di Kuala Lumpur pada April 2018.
6. Telah diketahui kejahatan yang dilakukan oleh (OP) atas banyak laporan antar bangsa terkait ratusan juta yang dikutip oleh OP tanpa digunakan untuk tujuan kebajikan rakyatnya. Oleh karena itu tidak heran kenapa NGO2 Malaysia enggan bekerjasama dengan mereka.
7. Aku mengingatkan duta yang mewakili pergerakan Fatah dan wakil OP  yang telah mengakui eksistensi Israel dan menandatangani perjanjian Oslo pada tahun 1993 untuk menyerahkan 78% wilayah Palestina  adalah tidak layak pada pandangan masyarakat Malaysia memberikan donasi kepada mereka.
8. Saya nasihatkan kepada duta besar Palestina di Malaysia agar memohon maaf kepada NGO2 Malaysia yang baru beberapa hari saja mengadakan sidang parlemen untuk Al Quds dan tidak menuduh mereka dengan berbagai tuduhan aneh.
Sebagai penutup NGO2 Malaysia tidak memerlukan catatan pengakuan dari duta besar OP yang berkerjasama dengan penjajah Israel untuk menzalimi rakyatnya tetapi pengakuan itu telah didapat dari ribuan keluarga fuqara kalangan murabithun di Al-Quds yang telah mengenali usaha-usaha mereka. (Dr. Saifudin Faisal)
