Para menteriluar negeri dari negara-negara Uni Eropa sedang membahas “Kesepakatan AbadIni” (Deal of Century). Diperkirakan Uni Eropa akan mengeluarkanpernyataan mengenai sikapnya terhadap rencana perdamaian Timur Tengah yangdiajukan Amerika tersebut. Sementara itu penjajah Israel berusaha untukmenggagalkan keputusan Uni Eropa yang akan menentang rencana tersebut.
Surat kabar Israel“Haaretz” edisi Ahad (16/2/2020) menyebutkan bahwadiperkirakan keputusan sikap Uni Eropa tersebut akan terjadi dalam pertemuanyang digelar para menteri luar negeri Uni Eropa hari ini Senin (17/2/2020).
“Haaretz”menambahkan “Langkah-langkah yang mungkin disetujui belumjelas. Tetapi tampaknya mereka akan berada di sisi deklaratif sepertimenyatakan secara resmi bahwa Uni Eropa menentang kesepakatan tersebut. Atau membuatkeputusan untuk mempertimbangkan kembali sikap Uni Eropa pada konflikIsrael-Palestina.”
Surat kabarIsrael ini menyatakan bahwa para duta besar Israel di negara-negara Eropa belakanganini melakukan tekanan besar pada kementerian luar negeri di negara-negara tersebutdengan tujuan untuk mencegah para delegasi mereka menolak rencana tersebutserta mencegah mengeluarkan pernyataan atau usulan yang keras dalam masalah ini.
Keputusan-keputusanUni Eropa harus diambil dengan suara bulat oleh negara-negara anggota. Israel menggagalkankeputusan-keputusan yang menentangnya di Uni Eropa dengan memanfaatkan hubungannyadengan beberapa negara anggota seperti Hongaria yang menggagalkan sejumlah keputusanserupa di masa lalu.
Haaretz menyebutkandelegasi Israel mengklaim bahwa mereka siap untuk melanjutkan negosiasi denganPalestina. Dan sikap Uni Eropa yang menentang terhadap deal of century justruakan mendorong “penolakan Palestina.”
Sebelumnya UniEropa menyatakan akan mempelajari deal of century setelah rencana usulanAmerika tersebut diungkap ke publik. Namun Menteri Luar Negeri Uni Eropa JosepBorrell pekan lalu mengumumkan penolakannya terhadap rencana ini setelah BenjaminNetanyahu mengeluarkan pernyataan tentang niatnya untuk mencaplok wilayah TepiBarat dan Lembah Yordan.
Borrell menegaskanUni Eropa berkomitmen dengan “solusi dua negara” dan hukuminternasional. Dia menyatakan bahwa Uni Eropa tidak akan tinggal diam tentangpernyataan sepihak pencaplokan daerah-daerah di Tepi Barat. (was/pip)