Dalam sebuahlaporan yang dikeluarkan Otoritas Urusan Tahanan dan Mantan Tawanan Rabu(12/2) disebutkan tentang kesaksian seorang tahanan bocah Mahmoud Thawabta (17tahun) asal kota Beit Fajjar Distrik Betlehem di Tepi Barat yang merinci bentukpenahanan yang menyakitkannya oleh tentara Zionis.
Bocah itumenceritakan kepada pengacara dari komite otoritas urusan tawanan tentangpelecehan yang terjadi di dalam penjara. Ia mengatakan ia ditangkap setelah pasukanZionis menyerbu rumahnya saat fajar dan merusak sebagian isi rumahnya kemudianmereka membawanya keluar sambil diinterogasi di lapangan. Lalu seekor anjingpolisi menyerangnya dan menggigitnya kakinya.
Diamenambahkan setelah itu tentara Israel melemparkan dirinya ke dalam kapalinduk militer dan di sana ia dipukuli dengan tongkat dan popor senapan di punggungserta kepalanya.
Dia kemudiandipindahkan ke pusat penahanan Etzion sebelum interogasi dia menjalanipemeriksaan medis tetapi dokter di sana tidak merawatnya ataumendokumentasikan kondisi medisnya padahal ia tiba ke tempat itu dengankepalanya penuh darah. Dokter itu hanya hanya mengukur tekanannya tanpa melakukanperawatan apapun. Bocah ini tinggal selama tiga hari di sel “Etzion”dalam kondisi sulit.
Bocah itumembenarkan dia diinterogasi selama tiga hari selama beberapa kali. Ia diserangdan dipukuli secara brutal selain pelecehan dan tidur di tempat paling kotor sambildibentak-bentak di wajahnya. Kemudian ia dipindahkan ke departemen tahanan Cubsdi pusat penahanan “Ofer”.
Pada tanggal13 Januari lalu dia lalu dipindahkan bersama sekelompok tahanan muda lainya darikamp tahanan “Ofer” ke ruangan tahanan di Damoon sebanyak 34 anak. Iakemudian dikumpulkan bersama tawanan tawanan lainya sesama anak laki-laki diruangan yang penuh dengan serangga dan kecoak dan sama sekali tidak cocokuntuk kehidupan manusia.
Para tahanananak-anak di bawah umur hidup dalam kondisi yang keras dan tidak aman. Mereka ditahantanpa adanya perwakilan mereka dari kalangan tahanan orang dewasa. (asy/pip)
