Terlepas darikeadaan dukungan penuh terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yangmasa jabatannya segera berakhir ada hubungan antara waktu ancaman untukmelancarkan agresi besar-besaran ke Gaza dengan pertempuran dalam pemiluIsrael.
Netanyahu telahmengisyaratkan untuk melancarkan agresi luas di Gaza sebelum pemilu Israel. Haltersebut dia sampaikan dalam pertemuan dengan para kepala dewan permukiman Israeldi selatan (wilayah Palestina yang diduduki penjajah Israel sejak tahun 1948).Pemilu Knesset (parlemen) Israel dijadwalkan diadakan pada bulan Maretmendatang yang ketiga kalinya dalam rentang waktu satu tahun.
Dalam beberapahari terakhir pesawat tempur penjajah Israel berulang kali melancarkanserangan ke lokasi perlawanan dengan eskalasi yang terus meningkat dengandalih karena balon-balon api terus diluncurkan dari Jalur Gaza ke permukiman-permukimanIsrael di selatan.
Pernyataan Netanyahutersebut dismapaikan beberapa jam setelah Abu Ubaida juru bicara Brigade al-Qassamsayap militer Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengumumkan bahwa sejumlah serdaduIsrael yang ditawan al-Qassam terluka dalam pemboman Israel di Gaza tahun lalu.
Perhitungan pemilu
Semua bedak politikbelum berhasil menyembunyikan wajah asli Netanyahu karena dia menghadapituduhan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan yang dapat mencabut kekebalannyadan memasukkan dirinya ke dalam kandang.
Mustafa Sawafseorang analis politik Israel mengatakan bahwa Netanyahu sedang berusaha memperindahcitra pemilihan dirinya di depan opini publik Israel. Karena itu sangat kecilkemungkinan dia akan melancarkan agresi ke Jalur Gaza sebelum pemilihanKnesset.
“Netanyahumenerima banyak kritik. Lawannya Jenderal Benny Gantz menggambarkannyasebagai sosok yang tidak layak. Dia menilai Netanyahu sedang mempraktikkan kebohongan besar.Gaza bukan makanan yang siap untuk diperebutkan. Bisa jadi dia harus membayar harga dari petualangan ini&rdquo imbuh Sawaf.
Benny Gantz keetuapartai “Biru Putih” baru-baru ini mengulangi kritiknya terhadapkinerja politik Netanyahu sampai menggambarkannya bahwa &ldquoNetanyahu telah mengubahdewan kabinet kecil yang membidangi keamanan Israel menjadi sirkus. Diamengganti menteri militer seperti sedang mengganti kaus kakinya.”
Mayor JenderalYusuf Sharqawi seorang ahli urusan militer berpendapat bahwa agresi yangdilancarkan Netanyahu ke Jalur Gaza sebagai hal yang mungkin terjadi. Karena diamembutuhkan kemenangan militer dan pemulihan citra dirinya yang rusak.
Sharqawi melanjutkan”Gaza adalah lingkaran terbesar yang terdekat untuk eslaaso daro frontutara. Netanyahu ingin mengakumulasi kemenangan setelah melanggar frontpolitik yang terakhir adalah pertemuannya dengan pimpinan Sudan.”
Netanyahu mendapatkandukungan absolut dalam “Kesepakatan Abad Ini” (deal of century)yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump bulan lalu yangberbicara tentang melucuti perlawanan di Gaza. Sementara para pakar spesialis berpendapatbahwa deal of century merupakan kemunduran bagi prinsip-prinsip masalahPalestina yang mana legitimasi internasional menjamin hak Palestina untuk melawanpendudukan dan penjajahan.
Eskalasibergulir
Bola eskalasiselalu bergulir di Gaza. dimulai dari pemboman atau pembunuhan yang mendorongperlawanan untuk membalasnya. Yang kemudian di lapangan berkembang untuk melancarkanagresi luas ke Jalur Gaza di mana Israel menolak kecuali menjadi pemilikpeluru terakhir.
Pernyataanterbaru Al-Qassam tentang para serdadu Israel yang ditawan di Jalur Gaza adalahupaya untuk melempar batu ke air yang tergenang dan mendorong keluarga para serdadutersebut untuk menekan pemerintah mereka agar mengubah kebijakannya terhadapGaza.
Pernyataan AbuUbaida tersebut ditujukan pada penjajah Israel. Dia mengatakan “Di saatpenjajah Israel meninggalkan tawanannya yang mereka kirim untuk melakukan agresidi Jalur Gaza sejak 2014 mereka pun tidak peduli dengan nasib para serdadu yangtidak diketahui tersebut. Al-Qassam menyatakan fakta yang disembunyikan sejakMei lalu ketika Israel membom bangunan-bangunan sipil dan sebagian dari serdaduIsrael yang ditawan di Gaza terluka. Al-Qassam menahan diri untuk mengungkapkannasib mereka.”
Mustafa Sawafmenegaskan bahwa militer penjajah Israel sejauh ini telah bertindak denganlangkah-langkah yang diperhitungkan dalam putaran eskalasi. Di saat yang sama perlawananPalestina mengendalikan diri untuk menghadapi agresi yang berulang-ulangterjadi ini.
Diamelanjutkan “Pada akhirnya kita sedang menuju ke arah agresi yangmungkin memakan waktu beberapa hari dan sarana keras yang dipraktikkan perlawananrakyat Gaza tidak dapat dipisahkan dari napas panjang perlawanan jika agresi penjajahIsrael dimulai.”
Sementara JenderalYusuf Sharqawi menyatakan bahwa laju eskalasi telah meningkat belakangan ini. Perlawananpalestina tidak akan berlama-lama sabar tanpa respons sehingga adegan agresiakan berulang sesuai dengan pola berguling.
Gaza mengalami perkembanganlapangan sehari-hari di mana penjajah Israel berulang kali menggempur JalurGaza wilayah kecil yang hidup di bawah blokade. Sementara krisis terjadi di semuaaspek kehidupan. (was/pip)