Analis militer IsraelYoav Olive kepada surat kabar Yediot Aharonot mengatakan bahwa Israeltelah menjadi seperti pulau terpencil di Timur Tengah karena jumlah tembok yangdibangun di sekitar perbatasannya.
Surat kabar Israelitu melaporkan bahwa jumlah tembok yang mengelilingi “Negara Israel”sangat besar dan masif mencapai sekitar 500 km di berbagai perbatasan di yangmengelilinginya. &ldquoIni belum pernah terjadi sebelumnya di negara-negara didunia” tegasnya.
Perwira seniordi militer penjajah Israel ini mengkritik keras kebijakan pemerintah Israel. Diamenegaskan “Negara yang mengelilingi dirinya dengan tembok-tembok adalahnegara yang hidup dalam teror dan ketakutan.”
Yediot Aharonot menyatakan bahwa militer penjajah Israel saat inisedang membangun tembok di perbatasan Palestina-Libanon dan sudah menyelesaikanpembangunan tembok sepanjang 60 kilometer di perbatasan dengan Suriah ditambahsekitar 20 km di perbatasan Yordania.
Surat kabarIsrael ini juga menyebutkan adanya pembangunan tembok sepanjang 210 kilometerdi perbatasan selatan dengan Mesir.
Yediot melanjutkan “Juga tembok perbatasan baru dengan Jalur Gazayang pembangunannya akan berakhir pada tahun ini. Dan tembok bawah tanah perbatasandengan Gaza untuk mencegah penggalian terowongan. Serta sebuah tembok diperairan utara Jalur Gaza untuk mencegah penyusupan melalui laut.”
Yoav Olive mengingatkanbahwa militer Israel juga membangun tembok baru untuk melindungi jalan-jalan permukimanIsrael di pinggiran Jalur Gaza untuk melindungi jalan-jalan tersebut dariserangan roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza.
Dia menjelaskan”Berjalan di Jalan No. 323 di Negev barat seperti berjalan antara tembokdan bukit-bukit berpasir seperti tinggal di sebuah kastil.”
Menurut YediotAharonot perwira senior militer Israel ini menyatakan bahwa semuatembok yang dibangun Israel ini bertujuan untuk mengurangi rasa takut yangmelanda di tengah-tengah para pemukim Israel.
Diamenambahkan “Namun demikian hal itu merusak Israel secara psikologis danmoral dan citranya sebagai negara yang menakutkan telah runtuh.”(was/pip)