Wed 7-May-2025

Israel Klaim Puluhan Balon Eksplosif Diluncurkan dari Gaza

Rabu 5-Februari-2020

Sumber-sumbermedia Israel pada Selasa malam (4/2/2020) mengklaim bahwa puluhan balon api terlihatdi udara wilayah permukiman Israel yang ada di pinggiran Jalur Gaza.

Saluran televisiisRael “Kan 11” mengatakan suara ledakan terdengar di atas wilayah Sderotyang disebabkan oleh ledakan perangkat peledak yang dikaitkan dengan balon.

Sementara balon-balonlain terpantau di dekat Kibbutz Dvir Lahavim di Negev Hebron selatan dan di KibbutzNir yang berada di pinggiran Jalur Gaza.

Sumber-sumbermedia Israel mengatakan puluhan balon terlihat di langit pinggiran Gaza dan wilayahselatan dalam berbagai bentuk dan sarat dengan bahan peledak. Pada Selasa soreterdengar dua ledakan kuat di langit Sderot. Awalnya disangka roket namundiketahui kemudian bahwa terjadi balon eksplosif.

Surat kabar IsraelYediot Aharonot juga mengatakan tentara Israel mengerahkan para penembakjitu di perbatasan dengan Jalur Gaza untuk mencegah masuknya balon-balon berpeledaktersebut ke wilayah Israel di pinggiran Jalur Gaza.

Koresponden YediotAharonot untuk urusan militer menyatakan “Tentara telah mengerahkanpenembak jitu di perbatasan dengan Jalur Gaza untuk mencegat dan mencegah balon-balonberpeledak tersebut.”

Kantor berita WalaNews mengingatkan bahwa prediksi-prediksi keamanan Israel mengindikasikan berlanjutnyaketegangan di selatan (Jalur Gaza). Sementara Hamas sedang mempertimbangkanuntuk kembali melakukan demonstrasi-demonstrasi di perbatasan.

“Balon-balonapi” adalah balon yang dikaitkan dengan bahan yang mudah terbakar. Mulai digunakanoleh warga Palestina setelah layang-layang api pada Mei 2018. Sebagai carauntuk memprotes pembantaian yang dilakukan oleh pasukan penjajah Israelterhadap warga Gaza saat mereka memperingati pawai kepulangan diluncurkan pada 30Maret 2018 dan kini terus berlangsung.

Ribuan wargaPalestina berkumpul di beberapa lokasi dekat pagar yang memisahkan Jalur Gazadan daerah-daerah yang diduduki Israel pada tahun 1948. Mereka menuntut kepulanganpara pengungsi Palestina ke desa-desa dan kota-kota mereka yang ditinggalkanselama peristiwa Nakba tahun 1948 serta menuntut pencabutan blokade di JalurGaza.

Selama PawaiKepulangan Akbar (Great Return March) yang dimulai pada 30 Maret 2018 wargaPalestina menggunakan cara-cara baru untuk melawan penjajah Israel yang lebihsukses daripada batu. Yaitu dengan menggunakan layang-layang yang membawa bomMolotov dan alat peledak kemudian diluncurkan ke wilayah penjajah Israel.

Layang-layangapi tersebut telah membakar area-area yang ditempati para pemukim pendatangIsrael di pinggiran Jalur Gaza yang ditanami gandum dan jelai. Ratusan hektarlahan terbakar. Sehingga menyebabkan kerugian finansial yang besar bagi Israelkarena tanaman mereka terbakar dan beberapa dari mereka harus memanennya lebihawal.

Sampai saatini upaya tentara Israel untuk menangani lyang-layang ini telah gagal. Sehinggamasih menjadi ancaman nyata bagi tanaman yang dekat dengan pagar pemisah denganJalur Gaza.

Akibatnyatentara Israel memburu siapa saja yang menembakkan layang-layang atau balon. Pasukanpenjajah Israel tidak segan menembak mereka baik melalui pesawat tempur ataupenembak jitu. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied