Pusat hakasasi manusia Palestina mengungkapkan hari ini Rabu (5/2) perwakilanpemerintah Israel untuk pertama kalinya menunjukan tempat di mana 123 syuhada Palestinadikuburkan.
PusatBantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia di Al-Quds dalam siaran persnya mengatakanpihaknya telah menerima salinan jawaban dari Jaksa Penuntut Umum Israel diMahkamah Agung atas petisi yang sebelumnya pada pada tanggal 10 Februari lalutentang permintaan keterangan terkait daftar nama-nama 123 syuhada yang telahgugur di tangan Israel.
PengacaraSuleiman Shaheen perwakilan keluarga para syuhada menggambarkan langkah tersebutterobosan penting setelah pihak Israel memberi tahu pihak pengadilan pada awalproses tahun 2016 bahwa mereka tidak dapat menemukan mayat yang dimaksud.”
Maka padatahun tersebut pihak pengacara mengajukan kembali petisi ke Mahkamah AgungIsrael yang menuntut agar basis data DNA ditemukan bagi mayat dan keluargamereka untuk mengidentifikasi mayat-mayat itu.
Pernyataanitu mengindikasikan bahwa kuburan di mana 123 syuhada dimakamkan tanpa teridentifikasikuburan mereka masing-masing hingga sekarang.
SementaraPusat tahanan Al-Quds bermaksud memulai petisi secara individual yang terpisahuntuk menuntut dikembalikanya jenazah para syuhada tersebut.
Patutdicatat makam bernomor itu adalah makam militer yang tertutup yang disiapkanpemerintah Israel untuk mengubur sisa-sisa dari jenazah para syuhada Palestina danArab. Kuburan ini hanya bertuliskan angka-angka yang tertulis di atasnya tidakada nama para syuhada.
Akses kesana dilarang baik oleh kerabat mereka atau oleh lembaga hak asasi manusiakarena tetap rahasia dan tidak mempublikasikannya apa pun yang terkait denganpemilik kuburan tersebut.
Otoritas Zionisterus melakukan kebijakan ini dan mengadopsinya sebagai hukuman kolektif bagikeluarga mereka selain untuk menghalangi mereka yang ingin mencoba melawanpendudukan Zionis melalui operasi gerilya. (asy/pip)