Tue 6-May-2025

Huwaidi: 7 Jalur Atasi Deal of Century dan Pemberangusan Isu Pengungsi

Selasa 4-Februari-2020

Ketua Komisi302 untuk Membela Hak-hak Pengungsi Palestina Ali Huwaidi mengidentifikasitujuh jalur untuk mengatasi pemberangusan isu pengungsi Palestina dan “KesepakatanAbad Ini” (Deal of Century) yang poin-poinnya diumumkan oleh PresidenAmerika Serikat Donald Trump. Dia menegaskan bhawa ketujuh jalur ini membutuhkankerja yang serius dan efektif.

Dalam dialog khususdengan Pusat Informasi Palestina Huweidi meminta negara-negara Arabuntuk mengaktifkan Protokol Casablanca tahun 1965 yang menjamin pemberian semuakebutuhan kemanusiaan dan sosial bagi para pengungsi Palestina kecuali mendapatkankewarganegaraan hingga terealisasi hak mereka untuk kembali ke rumah-rumahmereka.

Dia menyatakan bahwarespons terbaik sekarang terhadap kesepakatan Trump-Netanyahu adalah dengan menyediakansemua kebutuhan kemanusiaan yang diperlukan bagi para pengungsi Palestina yangtinggal di lima wilayah operasi kerjanya.

Dia menegaskanbahwa hak kembali pengungsi Palestina adalah hak induvidu dan kolektif. Tidakbisa gugur dengan berjalannya waktu. Tidak bisa dirubah oleh siapapun. Artinyaadalah bahwa tidak ada orang otoritas negara atau entitas tertentu yangmemiliki hak untuk menegosiasikan hak ini atau melepaskannya. Hal ini akanterus turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya. Dan ini akan tercapaimeskipun setelah sekian lama.

Dia mengatakan&ldquoSaya meyakini bhawa kesepakatan Trump-Netanyahu akan gagal dan isu hakpengungsi Palestina ini tidak akan berakhir kecuali mereka kembali daripengungsian ke tanah airnya.&rdquo

Diamenyangsikan adanya kesepakatan global (Arab dan Internasional) mengenai dealof century ini. Terlebih pihak Palestina dengan semua komponennya menolak kesepakatanini. Ini merupakan indikasi penting bahwa deal of century akan gagal kecuali inisiatif-inisiatifuntuk mengakhiri perpecahan dan penyatuan kembali untuk menghadapi tantanganyang akan datang. Ini adalah hal penting yang harus diambil seluruh elemen Palestina.Masalah ini serius dan berbahaya membutuhkan tekad dan kemauan rakyat Palestinadi medan ini. Yang diperlukan sekarang adalah bergerak dengan semua kekuatandan kemampuan yang dimiliki rakyat Palestina di mana pun mereka berada.

Terkait denganperan Arab terhadap isu pengungsi Palestina Ali Huwaidi menegaskan bahwa yangpertama harus ada peran dukungan dari negara-negara Arab untuk masalahpengungsi Palestina dan hak mereka untuk kembali ke tanah Palestina. Ada ProtokolCasablanca pada tahun 1965. Jika protokol ini benar-benar disepakati di antaranegara-negara Arab tentu pengungsi Palestina yang tinggal di negara-negarayang menampungnya disediakan semua kebutuhan kemanusiaan diperlakukan sepertiperlakuan terhadap warga negara kecuali memperoleh kewarganegaraan sampaimendukung hak mereka untuk kembali. Akan tetapi sayangnya beberapa negara Arabmemiliki keberatan tentang beberapa item yang sesuai untuk setiap negara. Dan inimerupakan kemunduran kemanusiaan bagi para pengungsi yang harus mereka bayar hinggasaat ini.

Sekarang adalahwaktu yang lebih tapat dari sebelumnya untuk merespon kesepakatanNetanyahu-Trump bukan &ldquoKesepakatan Abad Ini&rdquo dengan menyediakan semuakebutuhan kemanusiaan primer yang diperlukan para pengungsi Palestina yangtinggal di lima wilayah operasi atau para pengungsi Palestina di tempat lain. Inimerupakan respons konkrit untuk mengembalikan hak-hak pengungsi dan wargaPalestina pada umumnya baik pada tingkat kemanusiaan atau politik.

Huwaidimenegaskan siapa yang mendukung pemerintah Amerika dan entitas Zionis dalammenyangkal hak-hak pengungsi Palestina ini akan dicatat sejarah bahwanegara-negara tersebut selaras dengan visi Zionis Amerika mereka akan membayarmahal pada tingkat reputasi dan afiliasi nasional mereka dan pada tingkatdukungan mereka untuk hak-hak yang diakui oleh perjanjian dan keputusaninternasional.

Menurutnya beberapanegara memiliki kekhawatiran bahwa dengan memberi hak-hak kemanusiaan dan sosialkepada para pengungsi Palestina dapat membuat mereka melupakan haknya untukkembali ke tanah airnya secara politik. Padahal tidak demikian justru dengan menyediakankebutuhan tersebut memungkinkan mereka untuk hidup bermartabat dan membantunyalebih gigih mempertahankan haknya untuk kembali. Ada contoh seperti negaraYordania ada pengungsi yang diberikan kewarganegaraan tetapi itu tidak membutmereka melupakan haknya untuk kembali ke tanah Palestina.

Apakah denganadanya kesepakatan Trump-Netanyahu ini berimplikasi pada status pengungsiPalestina? &ldquoTidak akan ada ada implikasi di tingkat strategis&rdquo tegas Huwaidi. Karenahak ini adalah hak yang dilindungi oleh hukum dan keputusan internasional. Di antaranyaadalah Resolusi PBB 194 yang menegaskan hak kembali pengungsi Palestina pemberiankompensasi dan properti. Atau Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia Pasal 13yang berbicara tentang hak kembali setiap pengungsi ke negaranya berapapunlamanya. Bahkan hak ini dijamin oleh Pasal 12 Kovensi Internasional tentang HakSipil dan Politik (Maret 1976) dijamin Pasal 5 Konvensi tentang PenghapusanSegala Bentuk Diskriminasi Rasial (tahun 1969). Hak ini dijamin oleh kehendakdan kemauan lebih dari 8 juta pengungsi Palestina. Semua pengungsi tersebut inginkembali ke Akka Haifa dan Jaffa dan tidak ke wilayah lain.

Bahkan Huwaidimeyakini hak teresbut dijamin oleh kehendak dan kemauan 13 juta wargaPalestina yang berada di berbagai negara di dunia di mana para pengungsi menjadibagian dari mereka. Masalah ini tidak hanya berkaitan tentang mereka yangmengungsi di luar Palestina saja tetapi tentang mereka yang berada di tanahPalestina bahkan mereka yang di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Bahkan wargaPalestina yang tinggal di wilayah yang diduduki penjajah Israel sejak tahun1948 ada satu setengah juta warga Palestina yang jadi pengungsi di wilayahtersebut yang dicegah oleh pasukan penjajah Israel untuk embali ke desa-desanyaatau membangun kembali rumahnya. Mereka ini memiliki hak untuk kembali kekampung halamannya.

Untuk menghadapikesepakatan Trump-Netanyahu ini terutama berkaitan dengan pengungsi PalestinaHuwaidi mengusulkan 7 jalur. &ldquoMenurut keyakinan saya kita memiliki vivi untuk bergerakmaju dengan tujuh jalur untuk menjatuhkan dan menggagalkan bagian yangberkaitan tentang masalah pengungsi dan serangan terhadap hak mereka untukkembali yang ada dalam kesepakatan ini.&rdquo

Pertama adalah jalurhukum. Yang harus dilakukan adalah menunjukkan pentingnya keberadaanpengungsi di tingkat hukum dan hubungannya dengan UNRWA serta dukungan lembagaini sebagai organisasi yang dibentuk oleh Majelis Umum PBB sesuai denganResolusi 302 Desember 1949.

Kedua jalurmedia. Karena ada yang berusaha memutarbalikkan baik pada tingkat peranUNRWA atau pada pengungsi itu sendiri bahwa proses memperluas nama pengungsiini mengancam entitas Israel selama ia menetapkan hak kembali bagi pengungsi. Iniadalah tanggung jawab lembaga-lembaga media di tingkat lokal dan Arab.

Ketiga jalurpolitik. Harus ditekankan bahwa masalah pengungsi Palestina terkait denganhak mereka untuk kembali. Ini menjadi tanggung jawab faksi-faksi Palestina dan harusselalu menekankan Resolusi PBB 194 yang menegaskan hak pemberian kompensasidan pengembalian properti. Serta mendorong ke arah bahwa keyahudian negara(Israel) yang dibicarakan ini sebagai bagian dari kesepakatan (deal ofcentury) yang pada akhirnya menyerukan pengusiran warga Palestina yangmasih berada di dalam wilayah Palestina diduduki penjajah Israel tahun 1948. Dengandemikian sehingga mendorong ke arah peneguhan hak pada tingkat polisik adalah hakpengungsi di negaranya hak pengungsi di tanah airnya dan hak mereka untuk kembalike sana.

Keempat jalurdiplomatik. Ini adalah tahap paling penting untuk bergerak di berbagainegara di dunia. Ini membutuhkan peran kedutaan besar negara Palestina yangjumlahnya lebih dari 100 kedubes di seluruh dunia dibandingkan dengan kedutaanbesar Zionis yang hanya 78 kedubes di seluruh dunia. Selanjutnya peran pentingpara duta besar adalah untuk berkomunikasi dengan pemerintah negara-negara dimana mereka berada untuk berbicara tentang pentingnya masalah pengungsi Palestinadan UNRWA serta hubungan lembaga PBB tersebut dengan masalah ini. Serta mendorongke arah tekanan pada negara-negara tersebut agat tidak mendengar dari satusisi yaitu pihak Israel dan Amerika. Di samping itu juga diperlukan peran DelegasiPalestina di dalam PBB dan pembentukan lobi-lobi yang menekan dan mendapatkan lebihbanyak sahabat dukungan dan sokongan bagi masalah pengungsi Palestina.

Kelima jalurrakyat. Jalur ini selalu diperlukan. Di sini kita berbicara tentanglembaga-lembaga swasta dan komite-komite masyarakat di kamp-kamp pengungsi untukselalu menyoroti dan mengemukakan masalah pengungsi dan hak mereka untukkembali. Bahwa meskipun sudah lewat 71 tahun sejak rakyat Palestina tinggal dikamp-kamp pengungsi mereka tetap gigih dengan hak-hak mereka yang sah untukkembali ke tanah airnya betapapun kesulitan hidup yang mereka hadapi di kamp-kamptersebut.

Keenam jalurinternal. Sejauh mendukung perlawanan dan semua bentuknya di Jalur Gaza sertamendukung intifadhah rakyat melakukan pembangkangan sipil dan menguras upayaIsrael untuk memutar balikkan fakta demi meraih keuntungan Palestina. danproses menguras upaya Israel ini membutuhkan nafas panjang. Penjajah Israel tidakakan sabar dengan proses ini dan akan tuntuk mau atau tidak mau.

Ketujun jalurPBB. Lembaga ini berkewajiban mempertahankan fasilitas-fasilitasnyaterutama di al-Quds Timur yang diduduki penjajah Israel. Mengingat bahwa adaniat penjajah Israel mendirikan kota pendidikan sebagai penggantilembaga-lembaga pendidikan UNRWA. Karena itu kita meminta PBB untuk melindungifasilitas-fasilitas dan pengawainya mengingat masalah tersebut lebih darisekadar serangan pada masalah pengungsi Palestina dengan menyerang UNRWA untukmencapai proses yahudisasi dan israelisasi mengingat bahwa kurikulum yang akandipelajari oleh rakyat Palestina adalah kurikulum Israel sehingga parapengungsi di sana harus mendapatkan jaminan kesehatan sebagai imbalan ataslayanan yang diberikan oleh UNRWA. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied