Kepala Biro Politik Gerakan HamasIsmail Haniyah pada Sabtu (1/2/2020) malam bertemu dengan Presiden Turki RecepTayyip Erdogan. Mereka fokus membahas soal rencana Trump yang dikenal dengan dealof century. Mereka menegaskan penolakan terhadap rencana tersebut karenamerupakan bentuk ketidakadilan terhadap hak-hak rakyat Palestina dan bangsaArab dan umat Islam terutama dalam masalah al-Quds pengungsi Palestina dantanah.
Selama pertemuan yang diadakan diistana “Waheed Eddine” di Istanbul tersebut kedua belah pihakmenegaskan bahwa kesepakatan (deal of century) ini tidak akan berhasil.Faktor utama yang menggagalkan kesepakatan ini adalah kesatuan sikap Palestinadan dudukungan pada sikap tersebut dari sikap dunia Arab dan islam.
Kepala Biro Politik Hamas memaparkan peran gerakannyaselama periode yang lalu untuk persatuan rakyat Palestina terutama di tingkatkepemimpinan dan di tingkat nasional dan lapangan.
Dalam hal ini dia menyatakan bahwa komunikasiterus dilakukan dengan Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas untuk memperkuatsikap bersama Palestina di fase sulit dan sensitif ini. Dia menegaskan terusmelanjutkan komunikasi dan koordinasi dengan semua pihak di semua negara Arabdan Islam mengingat bahwa masalah Palestina adalah masalah Arab Islam daninternasional.
Menurut kantor Haniyah pertemuantersebut dilakukan dalam konteks untuk melanjutkan komunikasi dan koordinasiyang dilakukan biro politik gerakan Hamas dengan para pemimpin dan pejabat di kawasantersebut untuk menjamin inkubator regional dan internasional bagi sikap Palestinadan dukungannya pada tahap yang sulit ini.
Sebelumnya Haniyah telah mengirimsurat kepada para pemimpin negara-negara Arab Islam dan asing tokoh-tokoh danlembaga-lembaga yang aktif untuk memobilisasi sikap yang mendukung hakPalestina dan mengekspos bahaya deal of century. (was/pip)