Pusat StudiTahanan Palestina maleporkan sejak awal 2020 otoritas Israel meningkatkankampanye aksi penangkapan pemanggilan dan deportasi besar-besaran warga Al-Quds.
Dalam pernyataannyahari ini Senin (27/1) Pusat Studi Tawanan mengatakan pihaknya memantau telahterjadi 120 kasus penahanan yang menargetkan kaum muda anak-anak dan perempuandi Al-Quds.
Dia menganggappeningkatan aksi penangkapan ini mengarah pada operasi penistaan dan penahanan wargaAl-Quds dengan tujuan mendorong agar orang-orang di Al-Quds beremigrasi danmeninggalkan kota suci mereka untuk kemudian digusur untuk orang-orang Yahudi.Bangsa Palestina nantinya dipaksa untuk untuk menerima situasi de facto ril dilapangan bangsa yang mendominasi pendudukan Al-Quds adalah Yahudi danmenganggapnya sebagai ibu kota abadanya.
Diamenjelaskan sejak awal tahun Zionis tidak pernah berhenti melakukanpenangkapan dan pemanggilan mendeportasi mereka dari Al-Quds dan Masjid Al-Aqsadi lain waktu.
Diamemperingatkan penangkapan menyasar semua komponen rakyat baik anak-anakwanita dan pemimpin jurnalis dan aktivis.
Pusat TahananPalestina memantau 21 penangkapan terjadi pada anak di bawah umur 7 diantaranya adalah wanita dan sebagian besar ditangkap dari Masjid Al-Aqsa.
Ada yang halyang mencolol dimana fakta menunjukan pria dan wanita muda yang dipanggil untukmewawancarai dinas intelijen di kantor polisi yang berlokasi di seluruh wilayahAl-Quds atau di Al-Maskubiya perintah dikeluarkan kemudian untuk mendeportasimereka dari Masjid Al-Aqsa dengan berbagai periode atau dideportasi dariAL-Quds secara keseluruhan.
Abizaidmenambahkan keputusan deportasi mencapai lebih dari 60 keputusan sejak awaltahun baru termasuk dua jurnalis Abdul Karim Darwish dan Amjad Arafa yang dideportasidari Masjid Al-Aqsa selama sepuluh hari. Israel juga menargetkan kepribadiannasional dan resmi.
Pusatmenunjukkan dalam langkah-langkahnya yang sangat represifnya Israel berupaya mengosongkanAl-Quds dan mengintimidasi lusinan pemuda Al-Quds dengan memeriksa pesan tekspada ponsel mereka yang berasal dari intelijen pendudukan yang mengancam akanmengawasi mereka dalam setiap aksi protes selama ibadah sholat terutama shalatJumat.
Ada banyaktindakan sewenang-wenang dan represif yang dilakukan oleh tentara otoritas Israeluntuk mencegah orang-orang Al-Quds memasuki tempat iabadahnya. Banyak yangterkena aksi penangkapan mereka ini pada banyak pria muda dengan dalih partisipasimereka dalam aksi konfrontasi perlawanan dan membahayakan keamanan.”
Pusat TahananPalestina meminta masyarakat internasional untuk intervensi dalam melindungirakyat Al-Quds dari serangan pendudukan Israel yang berkelanjutan serta upayaputus asa mereka untuk mengosongkan kota Al-Quds dari warga Palestina selaintindakan tindakan pelecehan terhadap ras mereka. (asy/pip)