Komite PemantauanAksi nasional dan Islam menyerukan agar besok Selasa dan Rabu merupakan hari-harikemarahan di semua arena. Ia menyerukan rakyat untuk turun ke jalan danmelakukan aksi unjuk rasa secara besar besaran.
Seruan inidatang setelah pertemuan darurat komite hari ini Senin (27/1) di kantorgerakan Fatah di Kota Gaza. Mereka membahas konfrontasi nasional dan kerakyatansecara komprehensif berikut deklarasi Amerika yang mendukung Deal of Century.
Pemimpingerakan Fatah Imad Al-Agha dalam pidatonya saat mewakili faksi-faksi Palestinamenyebutkan Kesepakatan Trump adalah sebuah episode konspirasi Amerikaterhadap rakyat Palestina. Konsensus Palestina jelas menolak perjanjian ini danmendesak semua pihak untuk menghadangnyaa dalam segala bentuk perlawanan untukmerontokanya.
Diamenambahkanrakyat kita tidak akan melepaskan hak nasionalnya yang sah untukmenentukan nasib sendiri mendirikan negara Palestina yang merdeka dengan Al-Qudssebagai ibukotanya disamping hak pengungsi kembali ke tanah air mereka.”
Al-Aghamenekankan pemerintah Amerika yang mengumumkan Deal of Century  tertolak karena telah menempatkan dirinyasebagai musuh langsung rakyat Palestina disamping sebagai mitra Zionis dalam tindakterorisme dan kejahatannya terhadap Palestina.
Dalam pidatonya di akhir pertemuan faksi ia menyerukangerakan aksi hari Selasa dan Rabu sebagai hari-hari kemarahan di semua arena.Ia juga menyerukan agar bersatu melalui aksi di lapangan yang luas. Ia menyerukanpenolakannya yang serius terhadap kesepakatan. Mereka tidak akan melaluinyasebab Palestina tidak akan mundur atau jatuh untuk berjuang mempertahnkan denganhak dan prinsipnya. (asy/pip)