Ribuan warga Palestinapada hari Jum&rsquoat (24/1/2020) kemarin menunaikan shalat Jum&rsquoat di Masjid Al-Aqsha.
DepartemenWakaf Islam di al-Quds menyebutkan sekitar 25.000 jamaah menunaikan shalat Jumatdi Masjid Al-Aqsha. Meskipun pasukan penjajah Israel memberlakukan prosedurkeamanan militer ketat. Mereka mengerahkan personilnya di gerbang-gerbangmasjid menghalangi kedatangan warga ke masjid dan memeriksa kartu identitasmereka.
Anggota DewanLegislatif Palestina asal al-Quds Ahmad Atoun menegaskan bahwa pertempuran diMasjid Al-Aqsha khususnya dan kota al-Quds atau Yerusalem pada umumnya adalahpertempuran eksistensi.
Dia menegaskanwajib hukumnya untuk menyambut seruan mebilisasi ke Masjid Al-Aqsha untukmenggagalkan rencana penjajah Israel melakukan yahudisasi Masjid al-Aqsha danrencana menguasainya. 
Wakil wargaal-Quds di parlemen ini mengatakan “Penjajah Israel berupaya mengosongkanMasjid Al-Aqsha dari eksistensi Palestina dan Islam. Mereka membuat rencanabesar untuk mewujudkann hal itu.”
Dia menjelaskanbahwa upaya penjajah Israel untuk melakukan yahudisasi Masjid Al-Aqsha banyak. Diantaranya adalah dengan memburu mereka yang bersiaga di dalam masjid dan parajamaah shalat menangkap dan mendeportasi mereka berusaha menutup gerbangAr-Rahmah mengambil peran yang bukan wewenangnya seperti merenovasi dindingmasjid. Di samping melakukan penyerangan terus menerus menutup toko-toko danmenguasai properti-properti di sekitar Masjid Al-Aqsha dan di seluruh seluruh al-Quds.
Dia menegaskan bahwawarga al-Quds adalah ujung tombak dan mereka telah membuktikan dalam setiap konfrontasibahwa mereka memenuhi syarat untuk tugas melindungi Al-Aqsha. Pertanyaannya “Apakahpatut meninggalkan mereka sendirian dalam konfrontasi ini?” (was/pip)