Wed 7-May-2025

Balon Api Kembali Diluncurkan dari Gaza Apa Respons Israel?!

Rabu 22-Januari-2020

Balon-balon apikembali diluncurkan dari Jalur Gaza ke permukiman-permukiman Israel dipinggiran Gaza. Setelah dihentikannya pawai kepulangan akbar dalam bentuknyayang biasa dan dimulai dengan bentuk barunya sesuai dengan apa yang diumumkanoleh Majlis Tinggi Nasional yang akan dilakukan setiap bulan dan pada momen-momennasional.

Sekelompok anakmuda generasi Zawari (arsitek pembuat drone al-Qassam) kembali bekerja. Kelompokadalah salah satu unit yang aktif dalam pawai kepulangan dan salah satu alat perjuanganyang muncul dari pawai tersebut.

Balon-balon apiini adalah taktik lapangan rakyat. Yang diciptakan orang rakyat Palestinasebagai cara untuk menyulitkan kehidupan para pemukim Israel di pinggiran JalurGaza. Balon-balon tersebut berisi petasan yang menghasilkan suara yang relatifkuat ketika meledak yang menyebabkan ketakutan pada tentara dan pemukim Israel.Balon-balon ini juga bisa menyebabkan terjadinya kebakaran pada tanamanpertanian penjajah Israel.

Para pemukim Israelmengeluhkan suara ledakan besar ini. Sebagai tanggapan helikopter penjajah Israelmembom lokasi-lokasi perlawanan dengan lima rudal.

Wakil MenteriKeamanan Israel Avi Dichter menyerukan agar memperlakukan seetiap balon yangmembawa alat peledak ini sebagai (serangan teroris). Dia mengancam bahwa penjajahIsrael memiliki cara tambahan untuk menekan Hamas dan menurutnya Hamas harus mengetahuihal ini.

Penunda-nundaanIsrael

Para analis menegaskanbahwa kembalinya balon api yang diluncurkan dari Jalur Gaza ini sebagai akibat darisikap penjajah Israel yang menunda-nunda dalam mengimplementasikan kesepahamanpembebasan blokade Jalur Gaza.

Dalam konteksini Talal Abu Zarifa anggota Majlis Tinggi Nasional Pawai Kepulangan danPembebasan Blokade menegaskan bahwa rakyat Palestina di Jalur Gaza memilikihak untuk berjuang dengan segala bentuk yang tersedia dan di antaranya adalahpawai kepulangan.

Abu Zarifa mengatakanbahwa tindakan yang dilakukan sekelompok pemuda yang bersemangat meluncurkanbalon-balon api ini sebagai respon terhadap sikap penjajah Israel yang tidakkomitmen dengan kesepahaman pembebasan blokade Gaza.

Dia menyatakanpara pemuda melakukan bentuk-bentuk aksi ini sebagai ungkapan penolakan mereka terhadapsikap dan kebijakan penjajah Israel yang menunda-nunda pembebasan blokade Gaza.

Abu Zarifamemperingatkan bahwa media Israel sedang berusaha untuk membesar-besarkan peluncuranbalon api ke daerah pinggiran Gaza. Dia khawatir tindakan media Israel ini adalahuntuk mempersiapkan opini publik Israel.

Tujuanya adalahuntuk melancarkan serangan baik terhadap kelompok-kelompok yang meluncurkanbalon-balon tersebut atau untuk mempersiapkan agresi baru terhadap Jalur Gaza sertauntuk memberikan dirinya pembenaran guna melancarkan agresi ini.

Sangat rumit

Sementara itupenulis dan analis politik Ahmad Abu Zuhri menegaskan bahwa panggung politik inisangat rumit. Karena bertabrakan dengan sejumlah masalah terutama masalahrekonsiliasi yang benar-benar berhenti dan pergerakan pemilu yang bertabrakandengan sikap keras kepala Presiden Otoritas Palestina dengan dalih tidak adanyapersetujuan Israel untuk pelaksanaan pemilu di al-Quds serta penolakan presidenOtoritas Palestina terhadap segala inisiatif atau solusi atau opsi alternatifuntuk mengatasi sikap Israel atau bahkan mengambil langkah nyata yang bisa menekanpenjajah Israel.

Abu Zuhrimengatakan bahwa kaum muda revolusioner di Gaza kembali menggunakan alat-alatperlawanan rakyat yang sederhana melalui balon api yang bisa meledak untukmengeringkan tentara Israel dan para pemukimnya agar mereka berada di bawahtekanan ketidaknyamanan dan kebingungan dan menyebarkan rasa takut ditengah-tengah mereka.

Dia menyatakan bahwakemunculan balon-balon pada waktu yang sensitif ini dan menyasar semuapermukiman Israel di pinggiran Gaza hingga ke jarak yang jauh dan denganledakan-ledakan yang ditimbulkan terutama di akhir malam telah menyebabkandampak negatif pada pimpinan Israel. Serta menjadi faktor tekanan bagi mereka ditengah-tengah rasa takut dan seruan yang diteriakkan para pemukim Israel dan parakepala daerah dan terbukanya peluang saling tuduh seputar kemampuan Netanyahuuntuk menciptakan tindakan pencegahan dan ketakutannya untuk membalas terhadapmereka yang meluncurkan balon-balon tersebut.

Dia menambahkanbahwa niat para pemuda revolusioner dengan meningkatkan mobilitas merekamengintensifkan alat-alatnya memasukkan sarana dan alat baru dalam aksi-aksimereka tersebut adalah untuk menambah kondisi ketakutan dan kebingungan yangmembuat pimpinan Israel dalam kesulitan nyata. Pilihan mereka adalah apakah meresponsegera dan menyediakan fasilitas untuk Jalur Gaza dan komitmen dengankesepahaman yang sudah disepakati atau melakukan respon militer denganmenarget orang-orang yang meluncurkan balo-balon tersebut dan fasilitas yangmenjadi tempat peluncuran dan pembuatan balon-balon tersebut.

Abu Zuhri memprediksiakan ada gelombang eskalasi di Jalur Gaza. Terutama karena ada niat untukmeningkatkan gerakan perlawanan rakyat dari menggunakan balon-balon api ke aksi&ldquoirbak laili&rdquo (gerakan malam hari yang membuat kebingungan pasukan penjajahIsrael) sebagai sarana lain yang sudah dipersiapkan untuk segera dilakukan.

Dia menambahkan”Hal ini akan mendatangkan reaksi Israel untuk berusaha menghentikankegiatan ini. Yang pada gilirannya dapat memberikan peluang baru bagi beberapafaksi untuk membalas kejahatan dan serangan Israel tersebut. Hal ini akansangat tergantung dengan perkembangan berikutnya di hari-hari yang akan datang.&rdquo

Namun iamenambahkan “Akan tetapi bagaimanapun juga kita masih jauh dari kondisiperang total. Jikapun tersejadi makan hanya dalam konteks perang terbatas. Dan initidak mencegah mediator melakukan intervensi untuk menghentikan berkobarnya apidan membuat janji untuk memperbaiki situasi guna menghindari tergelincirnyasituasi ke arah konfrontasi.” (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied