Puluhan siswiperempuan berpartisipasi dalam aksi protes menentang keputusan otoritaspenjajah Israel yang menerapkan secara bertahap kurikulum pelajaran Israel disekolah-sekolah Menengah Anak Perempuan Abdullah Bin Al Hussein di wilayah SheikhJarrah Al-Quds pada Senin (20/1).
Pesertadalam aksi protes ini mengatakan sekolah itu murni milik Palestina dibangundi atas tanah untuk Wakaf Islam oleh pemerintah Yordania selama enam dekadelalu. Polisi Israel mencoba untuk membubarkan aksi protes ini tetapi keluargasiswa menolak.
Merekamenganggap keputusan pemerintah Zionis itu sebagai pelanggaran terang-teranganterhadap hak dan kebebasan pendidikan di kota Al-Quds. Departemen PendidikanIsrael di Kota Al-Quds mengumumkan niatnya untuk mengubah Sekolah Abdullah BinAl-Hussein menjadi sekolah industri dan memindahkan para sisiwi di sekolahtersebut ke sekolah lain.
KementerianPendidikan di Otoritas Palestina meminta semua lembaga hak asasi manusiainternasional dan lembaga-lembaga kemanusiaan lainya intervensi dalam hal iniuntuk menghentikan agresi Zionis yang ganas dalam pendidikan di Al-Quds.
Aksi Initerjadi setelah otoritas Zionis mengeluarkan keputusan untuk menutup SekolahMenengah Abdullah Bin Al-Hussein khusus Perempuan yang belajar sesuai dengankurikulum Palestina yang tentu diprotes para orang tua siswi karena keputusanini menyita hak siswi untuk belajar dan menyebabkan perpindahan sekolah mereka kedaerah terpencil.
Kementerianmenegaskan keputusan tersebut merupakan pelanggaran dalam rencananya untukmengendalikan sektor pendidikan dan menghilangkan identitas nasional Palestinadari Kota Suci.
KementerianPalestina meminta semua badan internasional untuk menekan pemerintah Zionis agarmenghentikan tindakannya yang merupakan pelanggaran mencolok terhadap perjanjianinternasional dam konvensi internasional. (asy/pip)