Fri 9-May-2025

Hebron: 50 Permukiman Ilegal dan Rencana Israel Mengerikan di 2019

Senin 6-Januari-2020

Segera setelah Menteri Luar NegeriAS Mike Pompeo mengumumkan keabsahanpermukiman-permukiman ilegal Israel di Tepi Barat Menteri Perang IsraelNaftali Bennett bergegas mengumumkan pembangunan kompleks permukiman Yahudi dipasar grosir di kota Hebron wilayah selatan Tepi Barat dalam konteks invasipermukiman Israel di jantung kota Hebron.

Keputusan rencana permukiman itumencerminkan niat penjajah Israel untuk menguasai Hebron sebagai sebuah kotadan propinsi di mana jumlah permukiman dan koloni-koloni permukiman Yahudi mencapai50 buah yang tersebar secara sistematis yang memperkuat cengkeramankomprehensif pada kota yang dihuni oleh sekitar tiga puluh ribu pemukim Yahuditersebut.

Sejarah pembangunan permukimanilegal Yahudi di kota Hebron dimulai sejak pendudukan penjajah Israel atas kotatersebut pada tahun 1967 untuk merebut beberapa bangunan di dalamnya danmengubahnya menjadi perkampungan perumahan bagi orang Yahudi. Pada 10 Mei 1968sebanyak 73 pemukim pendatang Yahudi masuk ke kota Hebron dan tinggal di hotel”An-Nahr al-Khaled&rdquo. Mereka menyatakan berniat untuk menetap dengandukungan dari otoritas penjajah Israel. Mereka memperluas area di MasjidIbrahimi di mana ada gua bersejarah “Makefila” yang di dalamnya adamakam para nabi yang merupakan bagian dari Masjid Ibarhimi.

Pada tahun 1968 pemerintahpendudukan penjajah Israel memutuskan untuk membangun sebuah sekolah agama Yahudidi Hebron untuk menarik dan membawa para pendukung Yahudisasi dan permukimanYahudi di kota Hebron. Pemerintah penjajah Israel mengubah bagian dari MasjidIbrahimi menjadi “ruang ibadah” sebagai persiapan untuk menguasai masjiddan sekitarnya.

Pada bulan September 1968 otoritaspendudukan penjajah Israel mengizinkan para pemukim pendatang Yahudi untukmendirikan sebuah sinagog di depan Masjid Ibrahimi. Ini merupakan langkahpertama untuk menciptakan realitas geografis Yahudi di dalam pusat kota Hebron.Otoritas penjajah Israel juga membuka gerbang dan jalur baru ke Masjid Ibrahimidan membangun titik-titik pemantauan militer di sekitar area tersebut.


Pada tahun 1970 penjajah Israel mendirikankompleks permukiman Yahudi Kiryat Arba di sekitar Kota Tua di kota Hebron. Tujuanpembangunan permukiman Yahudi ini adalah untuk menciptakan keterhubungandemografis antara koloni-koloni permukiman dan para pemukim pendatang Yahudi yangmenempati perkampungan di kota Hebron dan Kota Tua yang dihuni oleh hampirdelapan ribu jiwa. Permukiman ini merupakan inti utama dari gerakan parapemukim ekstremis Yahudi di Tepi Barat dan menjadi kantor gerakan Zionis”Kakh”.

Pada tahun 1978 sekelompok pemukim pendatangYahudi menduduki gedung Dabwiya di pusat kota. Di kemudian hari mereka menyebutnyasebagai “Rumah Hadassah”. Pada tahun 1983 sebuah koloni permukiman didirikandi dekat gedung Dabwiya yang dikenal dengan nama “Rumah Romano”setelah menguasai sekolah “Osama bin al-Munqith” dengan dalih dan klaimbahwa sekolah terebut adalah milik Yahudi.

Pada tahun 1984 sebuah kolonipermukiman baru untuk para pemukim pendatang Yahudi yang disebut dengan “AbrahamAvenue” didirikan di situs arkeologi di kampung Tel Rumeida di pusat kotaHebron. Otoritas pendudukan penjajah menutup pasar sayur (pasar grosir) di KotaTua kemudian menyerahkannya kepada para pemukim pendatang Yahudi untuk didirikansebuah koloni permukiman baru di samping koloni-koloni permukiman lain seperti”Beit Hassoun”dan &ldquoBeit Shanerson&rdquo.

Kanker yang menyebar

Pada tahun 2019 jumlah koloni-kolonipermukiman Yahudi di jantung kota Hebron mencapai lima buah yang terakhiradalah gedung keluarga Rajabi yang dikuasai oleh para pemukim pendatang Yahudidan dihuni oleh sekitar 600 pemukim pendatang Yahudi. Sebagian besar merekaadalah kaum ekstremis.Untuk penjaga mereka penjajah Israel mendirikan 21penghalang dan pos pemeriksaan yang menyulitkan kehidupan warga Palestina danmengubahnya menjadi neraka.

Di antara permukiman dan koloni-kolonipermukiman Yahhudi yang paling menonjol di kota Hebron dan sekitarnya adalah KiryatArba Kharsina Manouh Hajjai Ramat Yishai Beit Hadassah Beit Romano yangdibangun dengan mengorbankan Sekolah Osama bin Al-Munqith Abraham Avenue yangterletak di pasar sayuran Tel Jabara Givat Hafot Givat Gal dan permukiman-permukimanserta koloni-koloni permukiman lain yang didirikan di jantung kota Hebron di pusatnyaserta di pinggiran kota.

Adapun di propinsi Hebron beberapapermukiman ilegal Yahudi yang didirikan di antaran adalah Shimon Asfar di Sair dan Al-Shiekh Bani Hefer diBani Naim Karmiel Susiya dan Mossad Yehuda dan Maun di Yatta Ataniel dan ShaniLevna di Al-Samu Shamaa Ashtama dan Watana Amreim di Dhahria AshkelotAansana A dan Bansana B dekat Al-Ramadeen di selatan Dhahria Nahal Nghot danGivat Habostan di Dura Telm dan Adora di Tarqumiya dan Karmi Tzur antara Halhul dan Beit Ummar di utaraHebron …

Protokol H

Perjanjian Oslo mengecualikanpenarikan Israel dari Hebron yang sudah dirancang sebagai status khusus yangdikenal sebagai Perjanjian Wye River antara Otoritas Palestina dan penjajah Israeldi sekitar Hebron pada tahun 1997. Yang menyebabkan pembagian kota Hebron menjadidua bagian (H1) yang berada di bawah Otoritas Palestina dan (H2) yang berada dibawah kendali penuh Israel dan telah dilakukan pemindahan tanggung jawab dan kewenangansipil ke pihak Palestina kecuali yang terkait dengan orang-orang Israel danproperti mereka yang mana pemerintah penjajah Israel akan melanjutkan tanggungjawabnya berdasarkan paal B ayat (11) dari Perjanjian Hebron di manaperjanjian ini merupakan pengakuan diam-diam tentang keberadaanpermukiman-permukiman ilegal Yahudi di kota Hebron.

Setelah itu dilakukan pembagianberdasarkan waktu dan tempat pada Masjid Ibrahimi. Di mana penjajah Israel menguasai60% dari area masjid dan warga Palestina tidak diizinkan memasukinya kecualisetelah dilakukan langkah-langkah keamanan yang ketat pada pintu masuknya di tempatkanbanyak pos-pos pemeriksaan dan detektor logam. Dalam banyak kesempatan suaraadzan untuk sholat tidak dikumandangkan Masjid Ibrahimi dengan dalih mengganggupara pemukim Yahudi yang ada di dalam Kota Tua di Hebron.

Penderitaan parah

Pakar tentang masalah permukiman Yahudidi Hebron Abdul Hadi percaya bahwa kebijakan permukiman Yahudi di Hebron telahmenyebabkan keruntuhan ekonomi di kota Hebron dan perpindahan besar-besaranpenduduk Palestina. Sementara itu pemerintah penjajah Israel terus melanjutkanproyek Yahudisasi Hebron.

Dia menegaskan bahwa untuk menghadapikebijakan penjajah Israel tersebut memerlukan strategi Palestina yang jelasuntuk memperkuat eksistensi Palestina di Kota Tua di Hebron dan dengan mengintensifkanshalat di dalam Masjid Ibrahimi.

Dia menekankan perlunya OtoritasPalestina membawa masalah ini langsung ke Pengadilan Kriminal Internasional disamping mengembangkan program perjuangan untuk semua komponen rakyat Palestina gunamenghadapi apa yang terjadi di Hebron. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied