Tue 6-May-2025

Isrel Berusaha Mengubah Rumah Warga Al-Quds Menjadi Penjara

Sabtu 4-Januari-2020

Anggota Dewan Legislatif Palestinadari al-Quds Ahmad Atwan memperingatkan upaya penjajah Israel untuk mengubahrumah-rumah warga al-Quds menjadi penjara dan menekan mereka dengan segala kekuatanuntuk menyibukkan mereka dengan masalah-masalah kecil untuk mencegah merekamelawan rencana penjajah Israel untuk melakukan israelisasi kota al-Quds.

Atwan mengatakan Sabtu malam(4/1/2020) &ldquoLangkah-langkah dan praktik-praktik yang dilakukan penjajah Isael terhadapwarga al-Quds terutama pemberlakuan tahanan rumah pada anak-anak Palestinaadalah awal dari upaya untuk mencegah setiap kegiatan yang menentang penjajah Israelatau menolak kebijakan dan perilaku penjajah Israel di al-Quds dengan tujuan untukpenghancuran fitur-fitur identitas al-Quds yang melawan proyek-proyek penjajahIsrael dan upayanya untuk melakukan yahudisasi dan israelisasi kota al-Quds.

Dia melanjutkan “Untuk tujuanini penjajah Israel melakukan tekanan dengan semua kemampuan dan sarana yangdimiliki mekipun tindakan-tindakan tersebut bertentangan dengan hukum Israel dikota al-Quds. Akan tetapi penjajah Israel berupaya untuk memaksakan kenyataanbaru ini. Dan bertujuan untuk mengirim dua pesan.”

Atwan menjelaskan bahwa pesanpertama bersifat politis. Yaitu untuk menegaskan bahwa Israel adalah pemilikkedaulatan di dalam kota al-Quds dan tidak ada yang akan membantahnya.

Yang kedua penjajah Israel ingin mengirimpesan individu kepada warga al-Quds dan para pemudanya: kalian akan terus terancamdan diburu dengan penangkapan atau pemenjaraan bahkan di rumah kalian sendiri kaliantidak aman.&rdquo

Lebih lanjut dia mengatakan “PenjajahIsrael ingin mengubah rumah-rumah kami di kota al-Quds menjadi penjara ketika merekamenerapkan tahanan rumah pada anak-anak kami. Artinya mereka telah mengubahrumah warga al-Quds menjadi sebuah penjara. Seorang anak menjadi tahanan dirumahnya. Penjajah Israel ingin mencabik-cabik keluarga di al-Quds. Kerena penjajahIsrael ingin mengubah warga penjadi sipir-sipir yang bertugas mengawasi anak-anakmereka.”

Menurut Atwan penjajah Israel tidakhanya melakukan penahanan rumah saja. Penjajah Israel juga menyibukkan wargadengan persoalan kehidupannya dalam menunaikan ritual keagamaan mereka. Sekarangpenjajah Israel menyibukkan warga dengan urusan shalat di Bab Ar-Rahmah dan berusahamemaksakan sebuah realitas di sana memberlakukan pajak selangit mendeportasi parapemimpin dan elit seperti yang dilakukan pada kami para anggota dewanlegislatif dari al-Quds dan para tokoh seperti Syekh Raed Salah. Penjajah Israelmangancam para jamaah yang bersiaga di masjid al-Aqsha melalui ancamanpenangkapan larangan bepergian dan melakukan operasi inspeksi harian.

Dengan hal itu penjajah Israelberusaha menciptakan keadaan tekanan pada warga al-Quds agar sibuk denganmasalah pribadi dan tidak ada seorang pun yang melawan penjajah Israel. Seorangsetiap orang menjadi seolah-olah itu adalah masalah independen dalam haknyasendiri. Pagi dan sore hanya berfikir kapan penjajah Israel akan datangmenyerbu rumah mereka dan bagaimana dia akan membayar denda bagaimana keluardari tahanan rumah demikian seterusnya.

Atwan menegaskan bahwa penjajahIsrael ingin melalaikan warga al-Quds dengan masalah-masalah pribadinya untukmemuluskan rencananya di kota al-Quds dan masjid al-Aqsha untuk memberlakukankedaulatannya atas kota al-Quds dan mengatakan kepada dunia tidak ada yangmembantah eksistensinya di kota al-Quds. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied