Seorangpeneliti dalam urusan al-Quds pada Senin (30/12/2019) mengungkapkan sebuahorganisasi massa permukiman Yahudi telah mendirikan sebuah museum Taurat diSilwan di al-Quds yang diduduki penjajah Israel.
Fakhry Abu Diabmengatakan organisasi masyarakat permukiman Yahudi telah mendirikan sebuah museumTaurat tiga lantai dengan luas 1.390 meter persegi di daerah Ain al-Fawqa diSilwan yang berjarak hanya belasan meter dari Masjid Al-Aqsha di sisitenggara.
Abu Diabmenambahkan “Museum ini bertujuan untuk mempromosikan sejarah Yahudi. Museumini menyajikan narasi Talmud dengan mengorbankan catatan sejarah Islam danKristen Arab serta sejarah sebenarnya wilayah ini.”
Dia menyatakan bahwamuseum ini dibangun di daerah yang oleh pemerintah kota penjajah Israel di Al-Qudsdan Otoritas Arkeologi Israel ditetapkan sebagai daerah yang dilarang untukmembangun di atasnya dengan dalih bahwa tempat tersebut adalah area bersejarahyang berisi peninggalan dari berbagai era kota al-Quds atau Yerusalem. Meskipundemikian kenyataannya organisasi masyarakat permukiman Yahudi membangun gedungdi atas tempat tersebut.
Menurut AbuDiab museum ini akan digunakan untuk mempromosikan dan memasarkan sejarahpalsu wilayah ini untuk melayani pariwisata Talmud baik internal maupuneksternal untuk mencuci otak pengunjung dan untuk membuktikan hak historismereka atas al-Quds.
Abu Diabmenyatakan bahwa otoritas pendudukan penjajah Israel dan lembaga-lembagayahudisasinya telah memindahkan sejumlah besar batu besar dan bersejarah dariwilayah ini untuk melenyapkan fitur-fiturnya dan mengubahnya untuk menceritakanmitos dan sesuai dengan narasi sejarah Yahudi. (was/pip)
