Lebihdari 520 pabrik tutup operasi di Gaza sampai akhir tahun ini pasca memburuknyakondisi perekonomian di Gaza disebabkan perang dan blockade serta tidak adanyadukungan dan rencana pemerintah seperti diungkap Asosiasi Pabrik Palestina.
Asosiasimenegaskan tahun 2009 merupakan yang terburuk di sector perekonomian dibandingtahun sebelumnya jumlah pabrik yang ditutup sampai akhir tahun ini mencapai520 lebih di samping pabrik yang dipindahkan lokasinya ke luar negeri baik diMesir maupun Jordania yang menambah jumlah pengangguran dan problematika socialdan kemanusiaan di Gaza.
Sectortekstile menempati urutan terbesar sebanyak 35 ribu pekerja mengais rezeki di sectorini dan saat ini hanya tersisa sekitar 3 sampai 4 ribu pekerja saja. Menyusul pabrikkayu yang menampung 30 ribu pekerja dan tersisa hanya 3 ribu saja penyebabberhenti operasi karena larangan ekspor di dua sector ini dalam beberapa waktulalu namun beberapa waktu terakhir dibuka.
Sementaradi sector industry lainnya saat ini menampung 10 &ndash 15 % pekerja.
Sementaradi sector perdagangan dan industry lainnya menampung sekitar 130 ribu pekerjadan saat ini berhenti operasi dan hanya operasi sebagiannya saja.
Sectorproduksi di Gaza mencapai 20 &ndash 25 % industry dan tidak ada jumlah pastidisebabkan karena adanya pabrik musiman dan sebagian saja.
Kondisiperekonomian yang buruk di Gaza disebabkan oleh tiga kali perang blockade danlarangan ekspor serta tidak adanya bahan baku serta rumitnya proses diperlintasan.
PenjajahIsrael menghancurkan infrastruktur perekonomian di Gaza lewat agresi militeryang menghentikan roda perekonomian dan tidak ada ganti rugi maupun kembali kepabrik selain di beberapa sector yang sangat minim hanya 5 &ndash 7 % dari nilaikerugian.
PenjajahIsrael menghambat masuknya bahan baku bagi sector perekonomian di Gaza yangmenyebabkan tingginya tingkat pengangguran dan menambah beban ekonomi disamping tidak ada strategi pengembangan ekonomi. (mq/pip)