Tue 6-May-2025

5 Tawanan Gugur Syahid dan 5500 Warga Masih Ditahan Selama 2019

Senin 30-Desember-2019

Pusat Kajian Tawanan Palestina mengatakan 5 tahanan gugursyahid selama tahun 2019. Sementara 5500 warga masih ditahan otoritas Israelselama tahun ini menggambarkan sejauhmana penindasan dan penganiayaan terhadappara tawanan selama satu tahun terakhir. Di antara para tawanan tersebutterdapat 880 diantaranya anak-anak dan 153 wanita Palestina.

Dia menjelaskan selama tahun ini lebih dari 200tahanan terluka dan beberapa dari mereka menderita berbagai macam intimidasisecara berulang-ulang. Mereka menjadi sasaran pasukan khusus penjara NegevOfer dan Rimon. Tahun ini juga terjadi perang antara para tawanan dengan pengelolapenjara secara signifikan.

Juru bicara pusat kajian tawanan Riyad Al-Ashqar dalampernyataan persnya mengatakan Zionis terus melanjutkan semua aksinya terhadap petugaskeamanan militer legislatif politisi media dan para tahanan lainya. Mereka melakukantindakan sewenang-wenang dan berbagai bentuk pelanggaran seperti pembatasangerak merampas semua sendi-sendi kehidupan mencegah perawatan dan kunjungan keluargamenyerbu ruang tahanan menyerang dan mengisolasinya secara kejam.

Terkait distribusi penahanan selama tahun 2019 data menunjukkankasus penangkapan terjadi di kota Al-Quds sekitar 1930 kasus penahanan disusulHebron 850 kasus penahanan lalu Jalur Gaza 154 kasus dan sisanya terbagidiantara kota-kota Tepi Barat yang diduduki.

Tujuh kali kasus penangkapan terjadi selama tahun ini terhadapoleh para wakil rakyat Dewan Legislatif Palestina sebanyak 1.400 kasuspenahanan dan terhadap pasien berkebutuhan khusus sebanyak 152 kasus.

Al-Ashqar menegaskan tahun 2019 terjadi peningkatanjumlah syuhada yang gugur di medan laga kurang lebih lebih 222 gugur syahid danlima syuhada terluka.&nbsp Yaitu tahananFaris Ahmed Baroud (51 tahun) sebagai akibat kelalaian medis Omar Awni Younis(20 tahun) dari Qalqilya satu pekan dari penangkapanya ia menderita lukatembakoleh tentara Zionis pos pemeriksaan Zatara. Ia terluka serius dan tekag dievakuasike rumah sakit Beilinson. Penahananya juga terus diperpanjang selama sepekan lagi hingga gugur syahid di dalam rumah sakit tersebut.

Pada bulan Juli Nassar Majed Taqatqa (31 tahun) dariBeit Fajjar Bethlehem gugur syahid setelah satu bulan ia ditahan akibat penyiksaandan kelalaian medis. Bassam Amin Al-Sayeh (47 tahun) asal Nablus gugur syahidakibat menderita kanker darah dan tulang. Ia menggapai syahid setelah diabaikanhak medisnya.

Tahanan Sami Ahed Abu Dayak (37 tahun) asal kota Jeningugur syahid akibat eksekusi dan kesalahan medis saat menjalani operasi diRumah Sakit Soroka 4 tahun yang lalu. Ia juga menderita keracunan tubuh gagalginjal dan paru.

Laporan menunjukkan lebih dari 200 tahanan mengalamiluka di dalam penjara ada yang kritis&nbspada yang serius setelah mereka menolak proyek alat pengacau yang mulaidipasang pengelola Penjara Negev.

Sementara itu pengadilan tinggi Zionis telah mengeluarkan1022 vonis administratif selama 2019 yang baru dan yang diperbarui. Lebih banyak920 vonis jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya naik 10%.

Terakhir pusat kajian tawanan merekomendasikanperlunya aksi solidaritas terhadap para tahanan untuk memastikan bahwa merekatetap hidup setiap saat. Bersamaan dengan itu perlunya memanfaatkan pernyataanJaksa Penuntut Umum di Pengadilan Kriminal Internasional yang akan membuka investigasiatas kejahatan Zionis terhadap Palestina yang sudah mulai menyiapkan file-filetentang kejahatan pembunuhan dan penyiksaan yang dilakukan selama ini terhadap tahananPalestina. (asy/pip)

Tautan Pendek:

Copied