Surat kabar Israel Haaretzmengatakan tim medis Israel meninggalkan seorang bocah lelaki Palestinaberusia 16 tahun yang berlumuran darah setelah dia ditembak oleh polisi penjajahIsrael selama setengah jam tanpa diberikan bantuan dengan alasan bahwamereka mengira bocah tersebut sudah meninggal dunia.
Pada 15 Agustus 2019 lalu seorangbocah Palestina Naseem Mukafih Abu Rumi berusia 14 tahun dari kota Eizariya sebelahtenggara al-Quds terbunuh di gerbang Masjid Al-Aqsha. Sementara rekannya bernamaHammuda Khader Sheikh terluka. Polisi penjajah Israel menembak kedua korbandengan dalih melakukan penikaman terhadap seorang serdadu penjajah Israel.
Menurut dokumen-dokumen yang dimuatsurat kabar Ha&rsquoaretz edisi Selasa (24/12/2019) seorang bocah laki-laki (Hammuda)”tergeletak di tanah selama setengah jam di tengah-tengah lingkarangenangan darah yang diyakini bahwa dia telah mati karena luka-lukanya.”
Saat dievekuasi ke mobil ambulansstaf ambulans Israel mengamati bahwa dia bernafas secara normal. “Mereka memberinyaperawatan yang diperlukan dan menyelamatkan hidupnya” ungkap dokumentersebut.
Bocah Palestina itu saat ini beradadi rumah sakit Israel milik pihak Penjara Israel di al-Quds dalam kondisi baikdan didakwa melakukan pembunuhan.
Keluarga Hammuda menuduh tim ambulansIsrael sengaja tidak memberikan perawatan kepadanya meskipun dia bergerak ditanah selama setengah jam penuh setelah dia terluka. Demikian menurut Ha&rsquoaretz.
Surat kabar Israel itu mengatakan”Dalam banyak kasus di masa lalu para saksi Palestina mengatakan bahwa timambulans (Israel) sengaja menahan diri untuk membantu para korban Palestinabahkan meskipun mereka bisa diselamatkan.”
Ha&rsquoaretz menambahkan “Ini terjadi misalnya menurut sumber-sumberPalestina pada September lalu. Ketika seorang wanita Palestina berusia 28tahun diduga berusaha menyerang pos pemeriksaan Qalandiya (selatan Ramallah diTepi Barat yang diduduki penjajah Israel).”
Menurut Ha&rsquoaretz dalamkasus-kasus seperti ini polisi Israel mengendalikan arena serangan dan memintaanggotanya untuk memberikan izin kepada staf medis untuk sampai ke pelaku aksisetelah dipastikan bahwa dia tidak lagi menjadi ancaman.
Sementara itu organisasi kemusiaanIsrael BTselem mengecam perlakuan tim medis Israel terhadaporang-orang Palestina yang terluka.
Mengomentari laporan Ha&rsquoaretztersebu B&rsquoTselem mengatakan “Fakta bahwa orang yang ada di lokasisama sekali tidak peduli dengan cara memeriksa bocah itu untuk mengetahuiapakah dia masih hidup dan membutuhkan perawatan medis. Ini mengindikasikanbahwa tim medis meremehkan kehidupan dan pekerjaannya ketika masalahnya terkaitdengan kehidupan orang Palestina.” (was/pip)