Yayasan MuhjatAl-Quds pada hari Rabu (25/12/2019) mengatakan tahun 2019 adalah tahun yangpaling sulit bagi gerakan tawanan di dalam penjara penjajah Israel karenatingkat pelanggaran dan serangan sengit terhadap mereka di dalam penjaraIsrael.
Muhjat Al-Quds dalamlaporannya menegaskan “Tahun 2019 adalah tahun paling sulit bagi gerakantawanan di dalam penjara Israel. Ada lebih dari lima ribu tawanan yang tersebardi penjara-penjara Israel dan di pusat-pusat penahanan Israel. Mereka hidupdalam kondisi penahanan serta kondisi hidup yang sulit dan kehidupan yangsangat buruk.”
Di tahun 2019 iniMenteri Keamanan Dalam Negeri Israel Gilad Ardan membentuk sebuah komite yangmerekomendasikan pembatasan untuk menekan para tawanan di penjara yang diberinama “Komite Ardan”. Di mana pihak Otoritas Penjara memasang alatpengacau karsinogenik (yang bisa memicu terjadinya kanker) di penjara Negev danRamon dan pembatasan untuk menekan para tawanan di semua penjara.
Tekanan jugadilakukan terhadap para tawanan wanita di dalam penjara dengan memasang kamera pengintaidi dalam halaman penjara sehingga menghalangi mereka melakukan aktivitas kehidupanpribadi mereka dan terpaksa mereka harus mengenakan hijab sepanjang waktu.Pihak penjajah juga melakukan tekanan lain dengan cara memindah-mindah merekamenggunakan bus tahanan dari satu penjara ke penjara lain dalam kondisi kakidan tangan diborgol dengan rantai besi. Demikian menurut laporan MahjatAl-Quds.
Laporan itu menambahkan”Serangan itu juga meningkat pada tawanan anak. Ada sekitar 220 anak yangberada di dalam penahanan. Penjajah Israel sedang melenyapkan impian mereka danmerampas hak-hak mereka yang paling mendasar. Memperlakukan mereka denganburuk terutama anak-anak al-Quds dengan melucuti mereka dari identitas al-Qudsnyadan berusaha mengendalikan pikiran mereka pada masa tahap sensitif ini.&rdquo
Laporan inijuga menyatakah &ldquoTahun ini juga telah terjadi peningkatan yang signifikandalam kasus-kasus penahanan administratif (tanpa tuduhan dan proses hukum bisadiperpanjang kapan saja). Penahanan semacam ini merupakan penahanan yang sewenang-wenangseperti pedang yang dikalungkan di leher para tahanan Palestina tanpapengecualian.&rdquo
Juga terjadi “peningkatankebijakan penelantara medis yang disengaja terhadap para tawanan yang sakit.&rdquoLaporan ini menyatakan &ldquoKasus ini merupakan salah satu kasus paling berbahayapada tawanan. Pihak penjara Israel secara sengaja memberlakukan kebijakanpembunuhan secara perlahan dengan tidak memberikan obat yang tepat tidak melakukandiagnosis yang tepat tidak melakukan pemeriksaan yang diperlukan serta tidakmenyediakan lingkungan yang sehat untuk tawanan yang sakit.”
Laporan ini menyatakan”Ada sekitar 700 tawanan Palestina yang sakit di dalam penjara Israel. Sebanyak27 di antaranya menderita kanker. Kategori tawanan ini membutuhkan perawatankesehatan. Ada sekitar 15 tawanan yang sakit hidup di bawah kondisi penahananyang sulit dan buruk tidak dilakukan diagnosis dan pemeriksaan yang diperlukan.Serta ada lebih dari 250 jenazah para syuada Palestina yang ditahan oleh penjajahIsrael.&rdquo (was/pip)