Setiap tahunserangan yang dilakukan pasukan pendudukan penjajah Israel terhadap para nelayanPalestina terus meningkat. Setiap kali penjajah Israel menciptakanlangkah-langkah baru yang mencegah para nelayan Palestina di Jalur Gaza mencarimata pencaharian mereka di laut Jalur Gaza.
Menurut parapeneliti dan nelayan tahun 2019 merupakan tahun terburuk bagi nelayan Palestinadan sektor perikanan dan bahkan pada seluruh sisi kehidupan nelayan. Di mana kondisinelayan terus memburuk sehingga sebagian besar dari mereka hidup di bawahgaris kemiskinan
Tahun terburuk
Ketua KomiteNelayan di Serikat Pekerja Pertanian Zakaria Bakr kepada Pusat InformasiPalestina mengungkapkan bahwa tahun 2019 adalah tahun “yang terburukdalam sejarah sektor perikanan.”. Dia mengingat karena beberapa alasanyang paling penting adalah karena penjajah Israel manipulasi dan mempermainkanarea penangkapan ikan di laur Gaza antara diperluas dikurangi/dipersempit dan ditutupbagi nelaran Jalur Gaza.
Dia menyatakan bahwapada tahun 2019 ini penjajah Israel telah mempermainkan dan mengurangi areapenangkapan ikan di laut Jalur Gaza sebanyak 21 kali termasuk 3 kali penutupandi mana setiap kali penutupan berlangsung selama sepekan secara berturut-turutyang dilakukan pada musim penangkapan ikan yang paling penting yaitu padabulan Mei dan Juni.
Bakr menjelaskanbahwa telah terjadi 350 kasus penembakan dan pengejaran terhadap [ara nelayan selamatahun 2019 yang mengakibatkan terjadinya penangkapan 35 nelayan penyitaan 15kapal nelayan dan melukai 23 nelayan lainnya.
Peristiwapenting
Ketua KomiteNelayan menegaskan bahwa peristiwa yang paling menonjol pada tahun 2019 adalah seranganpemboman udara yang dilakukan penjajah zionis terhadapi lima pelabuhan nelayan.Di mana pelabuhan-pelabuhan tersebut mengalami 22 serangan pemboman yangmengakibatkan kerusakan parah pada kapal mesin dan jaring nelayan tanpa ada kompensasibagi para nelayan.
Bakrmengungkapkan bahwa hal paling berbahaya yang dihadapi para nelayan Palestinadi Jalur Gaza adalah dikuranginya area penangkapan ikan di lapangan. Di manasetelah dikeluarkannya keputusan untuk mengurangi area penangkapan ikanpasukan angkatan laut Zionis segera mulai mengejar dan memburu para nelayan yangsedang melaut mencegah mereka dan menyita jalanya menembak dan menangkapmereka yang pada akhirnya menimbulkan kerugian besar pada mereka.
Narasi bohong
Bakr menegaskanbahwa selama 2019 penjajah Israel telah menyajikan dua narasi palsu dan bohongkepada media internasional dan lokal. Narsi yang pertama adalah mempropagandakanbahwa pihaknya telah memperluas area penangkapan ikan bagi para nelayanPalestina yang memungkinkan mereka untuk melaut hingga sejauh 15 mil. Akan tetapikebohongan dan kepalsuan narasi penjajah Israel tersebut nampak di lapanganmelalui pembatasan pada jenis perahu dengan spesifikasi tertentu saja yang jumlahnyayang tidak lebih dari 12 perahu. Setelah itu pihak penjajah Israel melarangsemua jenis perahu untuk melaut hingga sejauh area laut yang dipropagandakantersebut.
Adapun narasikedua adalah klaim penjajah Israel bahwa mereka telah mengembalikan perahu-perahunelayan yang ditahan kepada para pemiliknya. Penjajah Israel menyatakan telah mengembalikan66 perahu yang ditahan di pelabuhan Ashdod kepada para nelayan Palestina. akan tetapipada kenyataannya tidak ada yang dikembalikan kecuali benda-benda kosong yangtidak berfungsi. Karena penjajah Israel telah mencuri semua mesin jala danperalatan khusus para nelayan yang berada di atas perahu-perahu tersebut. Hal inisemakin memperparah penderitaan para nelayan. Tidak ada yang kembali kepadamereka kecuali kesedihhan yang teramat sangat atas apa yang menimpaperahu-perahu mereka.
4 syarat sektorperikatan pulih
Mengenaiharapan para mereka pada tahun 2020 Bakr menegaskan bahwa tidak mungkin berbicaratentang sektor perikanan yang bisa pulih dengan baik kecuali dengan menerapkan4 syarat. Meskipun dia memprediksi realitas para nelayan bisa akan menjadi lebihterburuk mengingat penjajah Israel telah melakukan kontrok keamanan sepenuhnyaatas perairan laut Jalur Gaza. Di saat yang sama komunitas internasional diammembisu atas serangan yang dilakukan penjajah Israel terhadap para nelayanPalestina di Jalur Gaza.
Dia menjelaskanbahwa hal yang paling berbahaya yang dihadapi oleh para nelayan Palestina adalahlarangan penuh masuknya peralatan khusus nelayan ke Jalur Gaza yang diterapkanoleh pihak penjajah Israel. Bahkan jika ada pembicaraan soal pemberiankemudahan bagi para nelayan maka tetap ada larangan terhadap peralatan danperlengkapan nelayan.
Keempat syaratyang harus diterapkan agar terjadi perubahan bagi nelayan Palestina adalah:
Pertama adalangkah-langkah yang bisa memaksa penjajah Israel menghentikan semuakejahatannya tidak memburu dan mengejar para nelayan serta adanyaperlindungan internasional kepada para nelayan.
Syarat keduaadalah menyatukan area penangkapan ikan dari utara ke selatan. Area penangkapanikan harus menjadi satu dan nelayan bisa mencapai lokasi-lokasi di mana ikan-ikantersedia.
Ketiga adanyapasokan peralatan yang dibutuhkan oleh sektor perikanan di Gaza.
Dan keempatadanya intervensi lokal resmi dan swasta untuk memberikan kompensasi kepada paranelayan sehingga mereka tetap dapat menghadapi serangan yang mereka alami dari penjajahIsrael. (was/pip)