Kondisi ekonomiPalestina terus memburuk tidak nampak adanya perbaikan. Wakil MenteriPembangunan Sosial di Gaza Ghazi Hamad mengatakan sebanyak 70% dari penduduk yangterkepung di Jalur Gaza menderita kerawanan pangan. Sebanyak 338% dari merekahidup di bawah garis kemiskinan ekstrem.
Hamad melanjutkan”Sejumlah besar penduduk Jalur Gaza terpaksa membeli makanan dan air minumdengan meminjam karena lemahnya pembiayaan pangan bagi keluarga-keluarga miskindan tidak tersedianya air minum yang layak untuk diminum.”
Pakar dananalis ekonomi Osama Naufal dalam perbincangan dengan koresponden Pusat InformasiPalestina mengatakan bahwa pada tahun 2019 ini terjadi penurunan tingkatpertumbuhan ekonomi sebagai akibat dari blokade dan perpecahan Palestina.
Dia menjelaskanbahwa tingkat pertumbuhan minus adalah dasar dan yang berlaku selama tahun 2019.Dia menyatakan bahwa data-data yang ada menunjukkan bahwa pada kuartal ketigatahun 2019 tidak terjadi adanya perbaikan dalam situasi ekonomi Palestinakhususnya di Jalur Gaza.
Dia menyatakan bahwatingkat pertumbuhan ekonomi di Jalur Gaza mencapai minus 8. Sementara di TepiBarat turun menjadi sekitar 2%. Dia mengingatkan adanya penurunan produksi domestik.
PDB per kapitamenurun pada paruh pertama 2019 di wilayah Palestina sebesar 32% di manarasio per kapita sekitar 745 dolar.
Dia menjelaskanbahwa tingkat produksi domestik di Jalur Gaza menurun 4% dibandingkan denganparuh terakhir tahun 2018. PDB per kapita di Gaza adalah 350 dolar dan di TepiBarat turun sebesar 13%.
Naufalmengaitkan penurunan rasio PDB dengan penurunan aktivitas ekonomi di wilayahPalestina. Dia menyebutkan sejumlah alasan yang menyebabkan penurunan initerutama karena blokade Jalur Gaza langkah-langkah Israel di Tepi Barat kegagalanimplementasi perjanjian yang ditandatangani antara Otoritas Palestina dan penjajahIsrael.
Dia mengingatkanbahwa Indeks Siklus Bisnis Palestina yang mengukur volume penjualan danpembelian di wilayah Palestina telah menurun secara signifikan di Tepi Baratmencapai minus untuk pertama kalinya dalam sejarahnya sementara di Jalur Gaza mencapaiminus 27.
Dia mengingatkanbahwa ada peningkatan signifikan dalam tingkat pengangguran di wilayahPalestina. Di Jalur Gaza mencapai 46% pada kuartal ketiga 2019. Sementara diTepi Barat mencapai 18%.
Terkait dengan tingkatkemiskinan dia menyatakan bahwa tingkat kemiskinan di Jalur Gaza mencapai 70%.Ini adalah angka yang tinggi menurut Naufal.
Dia mengatakankontribusi sektor produktif masih dalam kondisi menurun. Di mana sektorpertanian di Gaza memberikan kontribusi 4%. Sementara di Tepi Barat 3%. Sedangkankontribusi industri di Jalur Gaza 6% dan di Tepi Barat 9%. (was/pip)