Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin (9/12) tindakkekerasan yang dilakukan Israel sebagai akibat dari dukungan pihak Barat selainsejumlah negara Arab menyebabkan kondisi Al-Quds dan dan Palestina semakinmemburuk dari hari ke hari.
Pernyataan diatas disampaikan Erdogan dalam pidato sambutansaat menghadiri pertemuan para Menteri Urusan Sosial Organisasi Kerjasama Islamdi Istanbul.
Dia menambahkan dunia Islam telah menutup dirinya sendiridengan berbagai alasan. Mereka telah membuang-buang energi dan potensinya dantidak memiliki efek yang setara dengan kemampuan dan potensinya.
Dia menambahkan &ldquoKami sering merasa sendirian ketikakami menentang kejahatan yang dilakukan Israel terhadap Palestina dan Al-Quds.Imperialisme global telah melanjutkan kebijakan untuk memecah belah danmengerangkeng negara-negara Islam&rdquo ungkapnya..
Dalam pernyataan sebelumnya Erdogan mempertanyakanIsrael yang tak pernah kenyang dengan penjajahannya di Palestina. Dalam pidatoyang disampaikan di depan Majelis Umum PBB pada Selasa (24/9/2019) malamPresiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan “Israel belum pernah kenyangdan terus merampas wilayah Palestina.”
Dalam pidatonya tersebut Erdogan menunjukkan petaPalestina yang makin tahun makin menyempit akibat penjajahan dan perampasanIsrael. Israel telah mencuri tanah Palestina selama beberapa dekade terakhir.
Dia mempertanyakan “Di mana Israel? Di manaperbatasannya dan cakupan wilayahnya?” Dia merujuk kepada serangkaian perampasanyang dilakukan Israel untuk menguasai wilayah Palestina sejak 1947 sampaisekarang.
Kepada hadirin di sidang Majlis Umum PBB Erdoganmenjelaskan bahwa pada tahun 1947 wilayah tersebut mewakili seluruh tanahPalestina dan ada rencana pembagian kemudian Israel memperluas wilayahnyapada tahun 1967.
Dia menambahkan “Hari ini Palestina hampir tidakada.” Erdogan menegaskan bahwa Negara Palestina harus ada di atas wilayahperbatasan tahun 1967 dan ibukotanya di al-Quds. (asy/pip)