Badan Urusan Tawanandan Eks Tawanan Palestina mengatakan bahwa otoritas penjajah Israel menahanlebih dari 100 warga Palestina yang menderita cacat fisik baik cacat total atausebagian serta cacat akal mental psikologis dan sensorik seperti cacatpendengaran dan penglihatan.
Kepala UnitStudi dan Dokumentasi Badan Urusan Tawanan dan Eks Tawanan Palestina AbdelNasser Farwana dalam sebuah pernyataan pers pada hari Selasa (3/12/2019) mengatakanbahwa dengan menahan mereka para penyandang cacat tersebut penjajah Israel telahmelanggar semua perjanjian dan konvensi internasional terutama KonvensiHak-hak Penyandang Disabilitas yang menjamin kelompok hak-hak penyandang disabilitasini atas kebebasan dan keamanan pribadi dan tidak boleh dirampas kebebasannyasecara sewenang-wenang.
Dia menjelaskanbahwa penjajah Israel tidak hanya gagal untuk menghormati kelompok ini atau lepaskomitmen dan kewajiban terhadap mereka atau menghindar dari kewajibanmenyediakan kebutuhan dasar mereka seperti penyediaan perangkat medis bantuuntuk orang-orang dengan kebutuhan khusus anggota tubuh buatan untuk mereka yangkehilangan anggota tubuh kacamata medis atau perangkat khusus untuk berjalandan kasur medis atau alat-alat tulis khusus untuk orang buta dan lainnya akan tetapipenjajah Israel kadang-kadang menolak masuknya falitas tersebut untuk parapenyandang cacat yang ada di dalam penjara Israel. Kadang-kadang juga menghalangiupaya untuk masuknya fasilitas tersebut dari pihak-pihak terkait. Kebijakan penjajahIsrael seperti ini menjadi hukuman baru bagi para tahanan penyandang cacat memperburukpenderitaan mereka dan memperparah kecemasan dan kekhawatiran keluarga mereka.
Dia menegaskan bahwaini terjadi tanpa adanya psikiater spesialis para penyuluh sosial dipusat-pusat penahanan atau tempat-tempat penahanan khusus yang dilengkapidengan kebutuhan mereka serta berlanjutnya kebijakan pengabaian medis yangdisengaja dan penunda-nundaan dalam memberikan perawatan yang diperlukan. Dia mengingatkanbahwa obat-obatan yang diberikan kepada para tawanan penyandang cacat mentaltidak lebih dari obat penenang parasetamol dan obat tidur.
Farwana menyebutkanbahwa beberapa tawanan penyandang cacat ditangkap pada saat mereka menderitaberbagai kondisi termasuk: akibat ditembak pasukan penjajah Israel yang lainnyaketika ditangkap mereka sedang berada di dalam rumah sakit dan pusat kesehatanatau berada di dalam ambulans ketika mereka sedang mendapatkan perawatan. Atau ditangkapdi pos-pos pemeriksaan militer pada saat mereka sedang dalam perjalanan untuk perawatan.Atau mereka ditangkap setelah mereka terluka dalam konfrontasi dengan pasukanpenjajah Israel. Mereka mengalami penyiksaan tekanan tekanan tawar-menawardan intimidasi yang menyebabkan luka mereka semakin memperburuk yang secarabertahap berubah menjadi cacat pada mereka.
Dia menjelaskanbahwa ada tawanan yang menderita berbagai disabilitas sebagai akibat darikondisi kehidupan yang sulit di dalam pusat-pusat penahanan Israel sel-selkurungan isolasi buruknya kondisi kesehatan dan berlanjutnya kebijakan penelantaranmedis yang disengaja terhadap mereka.
Dia mengatakanbahwa sejak meletusnya Intifadhah al-Quds pada 1 Oktober 2015 penyiksaan dipusat-pusat penahanan Israel telah meningkat secara dramatis dan belum pernahterjadi sebelumnya dalam hal kekejaman metode yang digunakan intimidasi terhadappara tawanan yang terluka meluasnya pelecahan Israel atas rasa sakit para danpenderitaan para tawanan ketidak pedulian terhadap penderitaan mereka karenaberbagai penyakit yang menimpa mereka di dalam penjara. Hal itu membuat cederamereka semakin memburuk dan membuat mereka lebih rentan mengalami cacat.
Dia menjelaskanbahwa kondisi tahanan dengan penyandang disabilitas di pusat-pusat penahanan penjajahIsrael membutuhkan campur tangan dari komunitas internasional. Agar menempatkanmereka dan kebutuhan mereka agenda-agenda komunitas internasional membela hak-hakasasi manusia mereka serta bergerak dengan serius untuk menghentikan seranganterhadap mereka dan pemenjaraannya.
Dia menyerukan adanyatekanan pada otoritas penjajah Israel agar menghentikan penangkapan parapenyandang cacat Palestina membebaskan mereka yang ditangkap dan ditawan dan bertindakuntuk memberikan tingkat kehidupan yang layak bagi semua orang yang cacatakibat kebijakan penjajah Israel. (was/pip)