Pusat Dokumentasi Palestina menyebutkan 43 warga Palestinagugur syahid ditembak pasukan Israel selama bulan lalu 38 diantaranya syuhada Gaza.Sebagian besar dari mereka gugur akibat agresi terbaru ke Jalur Gaza.
Sementara itu pusat kajian Al-Quds mengatakan menurut sebuahstatistik yang dikeluarkan lembaganya pada hari Senin (2/12) menjelaskan 43 syuhadatiga diantaranya dari Hebron. Dan yang terakhir adalah seorang tahanan Palestinayang gugur di dalam penjara Zionis akibat kelalaian medis yang disengaja olehpengelola penjara.
Pusat Kajian Al-Quds menambahkan jumlah syuhada yanggugur sejak Trump mengumumkan bahwa Al-Quds adalah ibukota Israel pada 6Desember 2017 yang lalu. Sementara seluruh syuhada  yang tewas sejak tahunitu adalah 526 syuhada termasuk 111 anak-anak 22 wanita dan 6 dengan kebutuhankhusus. 28 syuhada gugur dalam acara i&rsquodad (persiapan) 108 syuhada akibatdari pemboman Israel termasuk Ghazi Al-Batsh di Malaysia dan sejumlah tawanandi kamp penjara Zionis..
Menurut studi statistik yang disiapkan oleh Pusat KajianTawanan menyebutkan para syuhada yang gugur dalam aksi jahatanya di perbatasantimur Gaza mencapai pada 30/3/2018 pada kesempatan Hari Bumi jumlah martirmeningkat hingga akhir Agustus 2019 menjadi 258 martir termasuk dua wartawandan empat anggota staf medis.
Menurut kelompok umur 11 anak-anak mati syahid padaperiode yang mengikuti pengumuman Trump Jerusalem ibu kota Negara Pendudukanhingga Oktober 2019 berusia tidak lebih dari delapan belas tahun termasuk 69anak-anak yang bangkit selama penindasan pendudukan pendudukan yang sedangberlangsung dari kembalinya besar-besaran di perbatasan Jalur Gaza dan Pusat mencatatmartir dari 3 embrio.
Tiga belas tahanan dibesarkan setelah tentara Israelmenangkap mereka mengangkat para martir dari gerakan tawanan dari tahun 1967menjadi 223 yang terakhir adalah Sami Abu Diak dari Jenin. Otoritas pendudukanterus menahan 40 mayat para martir sejak Deklarasi Trump. (asy/pip)