Tue 6-May-2025

Parlemen Arab Seru Internasional Dukung Penguatan Palestina

Jumat 29-November-2019

ParlemenArab menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menerapkan resolusi gunamengokohkan bangsa Palestina untuk meraih hak kemerdekaan dan membangun Negaraberdaulat dengan ibukota Al-Quds.

Halitu disampaikan ketua parlemen Arab Misy&rsquoal al-Sulami dalam peringatan HariSolidaritas Internasional Untuk Bangsa Palestina bertepatan pada 29 Novembersetiap tahun.

ParlemenArab juga menyerukan untuk menerapkan sanksi bagi pasukan penjajah zionis ataskejahatan yang mereka lakukan terhadap bangsa Palestina dan memaksa merekauntuk komitmen pada resolusi PBB dan mengakhiri penjajahan terhadap wilayahPalestina.

Parlemenmenegaskan bahaya keputusan sepihak yang diambil Amerika terkait prosesperdamaian yang mengancam keamanan dan perdamaian di kawasan daninternasional lewat pengakuan kota Al-Quds sebagai ibukota Israel danmengakui kendali Israel atas dataran tinggi Gholan terjajah.

PernyataanAmerika baru-baru ini terkait permukiman zionis di Al-Quds dan Tepi Baratmerupakan pelanggaran nyata terhadap resolusi PBB terkait.

Al-Sulamimenyerukan kepada segenap faksi-faksi dan kekuatan Palestina untuk mengakhiriperpecahan dan memperkuat persatuan nasional di antara elemen bangsa Palestina.

Parlemenmeminta PBB untuk memperkuat bangsa Palestina lewat pemilu di Al-Quds TepiBarat dan Jalur Gaza.

ParlemenArab menegaskan dukungannya bagi perjuangan bangsa Palestina dalam menghadapisemua upaya penghapusan persoalan Palestina sampai meraih solusi permanen danmenyeluruh membangun Negara berdaulat dengan ibukota Al-Quds.

Tanggalini dipilih sejak tahun 1947 saat PBB menerbitkan resolusi nomor 181 yangdikenal dengan Resolusi Pembagian dimana Negara didirikan Negara Yahudi danNegara Arab di Palestina dengan menyatakan bahwa Al-Quds berada dalam kendalipengawasan internasional.

RakyatPalestina dimanapun mereka berada memperingati hari ini sebagai peristiwainternasional terkait prahara Palestina dan kedzaliman yang menimpanya akibatkeputusan pembagian dimana bangsa Palestina berubah menjadi pengungsi yangterpencar di berbagai pelosok bumi. (mq/pip

Tautan Pendek:

Copied