&ldquoSaya sedangmenjalani hidup di saat-saat dan hari-hari terakhir saya. Saya tidak inginmeninggalkan kehidupan ini sementara kedua tangan dan kaki saya diborgol didepan para sipir penjara yang merindukan kematian kami dan menikmati rasa sakitdan penderitaan kami….
Kepada siapasaja yang memiliki hari nurani yang masih hidup. Saya sedang menjalani hidup disaat-saat dan hari-hari terakhir saya. Saya ingin di hari-hari dan saat-saatterakhir saya berada di sisi ibu saya berada di samping keluarga yang sayacintai. Saya ingin meninggalkan kehidupan ini sementara saya berada di pangkuanmereka.&rdquo
Inilah seruanterakhir yang disampaikan Sami Abu Diyak. Warga Palestina asal Jenin yangmeninggal dunia di penjara penjajah Israel Selasa (26/11/2019) kemarin. Dia berharapmeninggalkan dunia ini berada di pangkuan ibunya yang sudah tersiksa karenabolak-balik dari satu penjara ke penjara lain untuk mengunjungi dirinya dansaudara kandungnya yang divonis penjara seumur hidup hingga kunjungan terakhiryang dilakukan dua hari sebelum Abu Diyak gugur di penjara Israel.

Nama lengkapnyaSami Ahid Abu Diyak. Tahun tahun 1983 di selatan Jenin wilayah utara Tepi Barat.Mengalami luka dua kali saat menjadi buron pasukan pejajah Israel.
Abu Diyakditangkap pasukan penjajah Israel pada 17 Juli 2002. Pengadilan militerpenjajah Israel menjatuhi hukuman penjara 3 kali seumur hidup ditambah 30tahun.
Pada tahun2015 dia terjangkit penyakit kanker di dalam penjara penjajah Israel. Pihak penjajahIsrael hanya memberikan parasetamol dalam jangka panjang. Dia menjalanioperasi namun terjadi kesalahan medis saat berlangsung operasi.
Kondisikesehatan semakin memburuk dan parah hingga koma dalam jangka waktu yang lama.
Setelah sadardari koma Abu Diyak tetap mengalami pengabaian medis yang disengaja dari pihakpenjara penjajah Israel. Kondisi semakin memburuk. Semua upaya dilakukan untukpembebasan dirinya.
Namun semuaupaya itu gagal hingga akhirnya meninggal dunia Selasa kemarin di dalampenjara penjajah Israel. Padahal dia hanya ingin meninggal di pangkuan ibunya.
Dengan meninggalnyaAbu Diyak maka jumlah warga Palestina yang meninggal di dalam penjara penjajahIsrael mencapai 222 orang sejak tahun 1967 akibat penyiksaan penyakitkelalaian medis pembunuhan yang disengaja dan eksekusi langsung. Lima diantaranya meninggal di dalam penjara Israel selama tahun 2019 ini.
Saat ini adasekitar 200 warga Palestina yang mendekam di dalam penjara penjajah Israelsedang menderita seperti yang diderita oleh Abu Diyak. Sebanyak 10 di antaranyamenderita kanker dan kondisi mereka sangat parah dan buruk.
Kini merekasedang mengantri dan menunggu mati perlahan di dalam penjara Israel sepertiyang dialami Abu Diyak. (was/pip)