Fri 9-May-2025

Tawanan Sami Abu Diyak Gugur Di Penjara Israel

Selasa 26-November-2019

TawananPalestina di penjara Israel Sami Abu Diyak (36) meninggal dunia pada Selasa(26/11) akibat ditelantarkan pihak medis di penjara Ramlah.

Forumtawanan Palestina menginformasikan bahwa pihak penjara Israel mulai membunuhtawanan Abu Diyak sebelum melukainya dengan canser akibat kekeliruan danpenelantaran medis secara sengaja sebagai bagian dari kebijakan sanksi yangdilancarkan pihak penjara Israel terhadap para tawanan Palestina.

Sejaktahun 2015 Abu Diyak mengalami mal praktek pasca operasi bedah di RS SorocaIsrael dimana sebagian ususnya dipotong yang menyebabkan luka dan keracunandi tubuhnya dan memicu gagal ginjal dan paru setelah itu dilakukan tiga kalioperasi dan harus menggunakan oksigen selama sebulan dan kemudian divonisterkena canser selanjutnya berjuang melawan canser dan para sipir penjarasampai meninggal hari Selasa pagi setelah 17 tahun mendekam di penjara Israel.

SyahidAbu Diyak merupakan warga kota Silah Dhuhr di provinsi Jenin ditangkap pasukanIsrael pada 17 Juli tahun 2002 dengan tuduhan melawan penjajah zionis dandivonis hukuman penjara seumur hidup 3 x ditambah 30 tahun. Abu Diyak memilikisaudara kandung Samir Abu Diyak juga divonis penjara seumur hidup yangmenemaninya selama bertahun-tahun di masa sakitnya di penjara Iyadah Ramlahuntuk merawatnya.

Forumtawanan menegaskan semua upaya telah dilakukan untuk membebaskannya namunpihak penjara Israel menolaknya meski mereka mengetahui tawanan berada distadium akhir penyakitnya dan tetap berada dalam penjara Iyadah Ramlah. Rencananyapada 2 Desember mendatang dijadwalkan persidangan terkait persoalan pembebasandini bagi Abu Diyak.

Abu Diyakmemiliki 5 saudara kandung termasuk Samir dan kedua orang tua yang dilarangmenyampaikan perpisahan terakhir pada hari ini.

Di antarasurat terakhirnya dari penjara: &ldquoKepada semua pihak yang memiliki nurani akuhidup di hari-hari terakhirku Aku berharap di hari dan waktu terakhirku beradadi samping ibuku dan keluargaku Aku ingin meninggal dalam dekapannya dan Akutak ingin berpisah dari kehidupan dengan tangan dan kaki diborgol dan dihadapan para sipir penjara kematian datang dan mengambil semua rasa sakit danpenderitaan kami.&rdquo

Abu Diyakmerupakan tawanan kedua yang dibunuh penjajah Israel secara perlahan akibatpenelantaran medis sebelumnya tawanan Basam Sayeh mengalami hal yang samameninggal pada 8 September 2019 sehingga jumlah tawanan yang meninggal sejaktahun 1967 menjadi 222 orang syahid termasuk 67 tawanan yang dibunuh lewatkebijakan penelantaran medis secara sengaja.

Dan sejakawal tahun 2019 jumlah tawanan yang gugur dibunuh penjajah Israel ada 5 orang:Faris Barud Umar Auni Yunis Nashar Taqatiqa Basam Sayeh dan Sami Abu Diyak.

Forumtawanan menuding penjajah Israel sebagai pihak yang bertanggungjawab penuh atasmeninggalnya Abu Diyak lewat kebijakan penyiksaan terencana termasukpenelantaran medis sebagai sanksi bagi tawanan termasuk dilarang berobat atauditunda pelayanannya pemeriksaan terlambat disebabkan penundaan pemeriksaandan pemindahan ke rumah sakit. (mq/pip)

Tautan Pendek:

Copied