GerakanPerlawanan Islam Hamas mengutuk putusan yang dikeluarkan pengadilan Zionis hariini (24/11) terhadap Sheikh Raed Salah dan menganggapnya sebagaii vonis politikyang tidak adil. Hamas mengatakan keputusan ini merupakan episode baru dalamrencana Zionis untuk menyerang Masjid Al-Aqsa dan para pembelanya.
Dalam sebuahpernyataan yang dikeluarkan Gerakan Hamas pada Ahad (24/11) menyampaikan salam penghormatanterhadap Sheikh Raed Salah yang tetap tegar dalam perjuanganya membela MasjidAl-Aqsa. Penangkapan dan penganiayaan Zionis tedak menyurutkan tekad danperjuanganya untuk terus melindungi Al-Aqsha dari semua penodaan Israel selamaini.
Gerakan ini menekankanupaya Israel untuk memenjarakan dan mengasingkan para pejuang dan pembelaMasjid Al-Aqsa tidak akan berhasil dalamkaitanya untuk melaksanakan rencana yahudisasi Al-Aqsha. Hamas mengatakan bangsaPalestina akan tetap menjadi pembela utama bagi Kiblat pertama ummat IslamAl-Haram ketiga dalam agama Islam serta semua tempat suci yang ada di AL-Qudsdengan nyawa dan darah mereka.
Gerakan inimenganggap vonis terhadap Raed Shollah sudah direncanakan sebelumnya membutuhkansikap serius dari lembaga-lembaga internasional dan pembela hak asasi manusiauntuk bergerak secepatnya dalam melindungi Masjid Al-Aqsa dan orang-orangPalestina yang ada di sana.
Pengadilan Israeldi Haifa Ahad (24/11) memvonis Sheikh Raed Salah karena diaanggap melakukanaksi provokatif dan mendukung gerakan Islam yang dilarang menurut peraturan hukumIsrael. (asy/pip).
