Universitas Al-Azhar al-Sharif pada Rabu (20/11) mengutuksikap Amerika Serikat terhadap pemukiman di Tepi Barat.
Sekretaris Negara AS Mike Pompeo mengumumkan bahwa Washington tidak lagi menganggap pemukimanZionis di Tepi Barat yang diduduki sejak tahun 1967 sebagai sesuatu yang bermasalah. Permukiman tersebuttidak bertentangan dengan hukum internasional dalam retret pendapat hukum yangdikeluarkan Departemen Luar Negeri AS pada tahun 1978 yang menyebutkan Permukiman tersebut &ldquotidakmematuhi hukum internasional”.
Dalam sebuah pernyataannya Al-Azhar menganggap sikap Amerikaini merupakan serangan terang-terangan terhadap hak-hak asasi negara Palestina jajahanselaian sebuah rangkaian dari ketidakadilan terhadap hak-hak dan rumah rakyatPalestina.
Dia menekankan pernyataan Pompeo sepenuhnya bertentangandengan ketentuan hukum internasional dan piagam PBB yang tidak mengakuiilegalitas pemukiman.
Al-Azhar mengisyaratkan keputusan yang diambil pemerintahAS mulai dengan pernyataan bahwa Al-Quds ibukota Israel telah melampaui peta penjajahantermasuk Golan yang diduduki dan terakhir dengan deklarasi legitimasi pemukimanZionis.”
Dia memperingatkan dampak serius dari resolusi itu yang telahmemberikan lampu hijau bagi Zionis dalam membangun lebih banyak lagi permukimanilegal serta lebih banyak lagi melakukan pelanggaran dan kejahatan terhadapnegara Palestina jajahan selain tentunya akan memicu kemarahan dan kebencian daribangsa Arab.
Dia menyatakan penolakannya terhadap langkah-langkah ini dalamkerangka kebijakan ganda. Ia juga menekankan bahwa langkah-langkah ini tidakakan mengubah fakta bahwa entitas Israel telah merebut wilayah Palestina sebagaipenjajah. (asy/pip)
