Pasukanpendudukan penjajah Israel pada Rabu (20/11/2019) menyerbu kantor DirektoratPendidikan Palestina dua kantor pelayanan media Palestina Sekolah Panti Asuhan Islam dan pusat kesehatanArab di al-Quds.
Menurutsumber-sumber lokal anggota pasukan intelijen dan polisi penjajah Israel menyerbukantor Direktorat Pendidikan Palestina dan mengeluarkan semua staf dari dalamgedung. Kemudian menempel perintah penutupan gedung selama 6 bulan dan melarang segala kegiatan dan aktivitas di dalamnya.
Sumber-sumberPalestina menjelaskan bahwa keputusan penutupan ini berasal dari MenteriKeamanan Dalam Negeri Israel Gilad Ardan.
Sementara itu sejakRabu pagi pasukan pendudukan penjajah Israel telah dikerahkan di seluruhsekolah panti asuhan Islam dan di di tengah-tengah para siswa bersama seorang kamerawanpolisi selama penyerbuan gedung.
WakilSekretaris Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Palestina Husam Abul Rabmengatakan bahwa keputusan otoritas penjajah Israel menutup beberapa institusiPalestina di al-Quds ini sudah melanggar semua aturan dan sebagai upaya untukmemberangus eksistensi Palestina dan institusi-institusinya di kota suci itu.
Dia menambahkan”Dengan berlanjutnya kejahatan ini dari waktu ke waktu serta dengan restudari tingkat politik Israel dan dilakukan dengan terang-terangan menuntut duniauntuk berdiri di atas tanggung jawabnya dan melakukan intervensi serius untukmengakhiri pelanggaran-pelanggaran ini.”
Dia menjelaskanbahwa keputusan ini dan juga penyerbuan berulang-ulang yang dilakukan ke MasjidAl-Aqsha bukti rasisme menjijikkan yang dipraktikkan oleh penjajah Israel pada tempat-tempatsuci Palestina dan institusi-istitusi nasional.
Abul Rabmenyerukan perlunya sikap jelas dunia Arab dan Islam terhadap praktik rasis danilegal ini untuk menjaga hak agama sejarah dan budaya Palestina di kota sucial-Quds. (was/pip)