Kepala BiroPolitik Gerakan Perlawanan Islam Hamas Ismail Haniyah menegaskan bahwa perhitungandengan penjajah Israel masih terbuka. Dia menyatakan bahwa agresi kali ini bukanyang pertama dan tidak akan menjadi yang terakhir.
Haniyah mengatakan”Fraksi-faksi perlawanan di ruang operasi gabungan yang merupakanpengembangan kualitatif dalam kesatuan medan keputusan dan kinerja semuadalam sikap aliansi strategis di medan pelatihan persiapan dan pengembanganserta medan perlawanan dan konfrontasi.”
Dia menambahkan”Kami tidak berkompromi dengan darah para syuhada dan para pemimpin kami. Perimbanganmenciptakan kemenangan tergantung pertolongan Allah dalam menghadapi musuh yangmerampas tanah Palestina.”
Dia melanjutkan”Hamas dan Jihad Islam bergandeng erat dan tidak dapat dipisahkan. Hamasakan tetap setia pada darah rakyat Palestina setia pada darah para pemimpin. Hubunganyang mulia ini akan tertulis dalam lembaran sejarah.”
Dia menambahkan”Kami akan tetap berada di parit yang sama dan front yang satu melawan satumusuh. Rakyat Hamas dan Jihad Islam serta seluruh komponen akan melihat apayang disukainya untuk dilihat.&rdquo
Mengenaikonfrontasi baru-baru ini di Gaza Haniyah mengatakan &ldquoIni bukan yang pertama danbukan yang terakhiri. Ini adalah pertempuran terbuka dan perhitungan dengan Israeltidak ditutup.”
Sejak Selasa pagihingga pengumuman gencatan senjata dengan penjajah Israel yang disponsori Mesirpada Kamis pagi tentara penjajah Israel melancarkan operasi militer di Gazayang dimulai dengan pembunuhan komandan Brigade Al-Quds Bahaa Abul Atta danistrinya dan mengakibatkan 34 warga gugur termasuk 8 anak-anak dan 3perempuan. Sementara itu sebanyak 111 lainnya luka-luka. (was/pip)
