Tue 6-May-2025

Rudal Israel merampas Waseem Muhannad dan Muadz dari bangku belajar

Minggu 17-November-2019

Kesedihan menyelimutisekolah Abdullah bin Rawahah yang ada di selatan Deir Balah di Jalur Gaza pada hari pertamamasuk Sabtu (16/11/2019). Mereka kehilangan tiga siswa yang berasal dari keluarga Sawarka yang gugur dalam agresi terakhir penjajah Israel keJalur Gaza.

Di hari pertamamasuk para siswa sekolah Abdullah bin Rawahah membawa foto-foto rekan merekayang gugur dalam agresi Israel (Waseem Muhannad dan Muadz) yang hilang dari ruangkelas pada hari pertama masuk setelah agresi penjajah Israel ke Jalur Gazaberakhir.

Sekolah menggelarunjuk rasa dalam upacara pagi. Para siswa membacakan surat al-Fatihah untukpara korban yang gugur. Mereka juga mendengarkan pidato dari kepala sekolahseraya mengucapkan perpisahan dengan ketiga siswa sekolah tersebut yang menjadikorban.

Kesedihan anak-anak

Di jam pertamaseorang siswa kelas delapan Muhanad Misy&rsquoal merasakan kehilangan ataskepergian Waseem Sawarka yang biasanya duduk di baris ketiga di kelas terebut.

Muhannadberkata “Kami kehilangan seorang siswa yang baik dari kelas kami danmembuat kami sangat sedih atas kepergiannya. Saya tidak percaya bahwa hari ini kamimembacakan surat al-Fatihah untuknya dalam upacara sekolah.&rdquo

Sementara ituseorang siswa lain Abdul Rahman Said menyatakan kesedihannya atas kepergianrekan-rekannya. Dia bertanya-tanya “Apa gunanya tentara Israel membunuh anak-anakkeluarga Sawarka dan ketiga siswa tidak bersalah dari sekolah ini. Pesan sayaadalah kami tidak peduli berapa lama pembunuhan itu terjadi kami tidak akanmeninggalkan tanah kami.”

Dia melanjutkan”Teman saya adalah seorang siswa yang toleran sopan dan disiplin dalampelajarannya. Saya tidak tahu bagaimana menggambarkan teman saya yang sudahpergi ini? Saya biasa belajar dengan teman sekelas saya di kelas tujuh ini. Hariini dia tidak ada di bangkunya tempat duduk yang ada di sebelah saya ini masihkosong.”

Sedang NaseemAbu Miri seorang siswa kelas tujuh di Sekolah Abdullah bin Rawahah melihatdari dekat tempat duduk rekannya Muhannad Rasmi Sawarka yang ia tinggalkan untukselamanya.

Dia mengatakan”Mereka membom rumah Muhannad. Mereka membunuh semua anggota keluarganya. Sayasangat sedih. Di jam pertama sekolah semua siswa berbicara tentang Muhannaddan kerabatnya yang dibantai habis agresi penjajah Israel.”

Sekolah parakorban

Ibrahim AbuKhattab tidak berani menatap dari dekat wajah sedih para siswa dalam upacarapagi itu. Dia berusaha melihat mereka dari kejauhan untuk melanjutkan tugas kerasmenjaga keteguhan mereka sambil menghibur dan memberi semangat mereka untuk terusmelanjutkan perjalanan pendidikannya.

“Sayamenyerukan lembaga-lembaga hak asasi manusia dan lembaga-lembaga internasionaluntuk memberikan perlindungan kepada anak-anak yang menjadi sasaran pembunuhan olehrudal-rudal Israel sementara mereka adalah warga sipil yang sedang menikmatitidur di rumah-rumah mereka” kata Abu Khattab.

Hisham al-Hajdirektur pendidikan yang berdiri di depan para siswa yang melangsungkan upacaradi sekolah yang sedang berduka tersebut menyatakan bahwa hari pertama belajaradalah hari yang yang dipenuhi kesedihan. Para guru berusaha menghiburanak-anak setelah kehilangan teman-teman sekelas mereka.

Dia melanjutkan”Gempuran Israel telah menyebabkan 3 siswa sekolah ini gugur. Gempuran penjajahIsrael juga menyebabkan ketakutan siswa serta menghalangi mereka untuk datangke sekolah selama beberapa hari. Hari ini tugas kami melepaskan emosi merekadan meningkatkan moral mereka untuk terus belajar.”

Akram Abu Amrapenasihat pendidikan di Sekolah Abdullah bin Rawahah sedang berjuang keras untukmelaksanakan program terapi darurat yang dia bagi dengan guru-guru lain.

Abu Amramenegaskan bahwa sekolah telah kehilangan tiga siswa terbaiknya setelah rudalpenjajah Israel merengguh nyawa mereka yang tidak bersalah tersebut.

“Kejahatanpembunuhan para siswa ini memiliki dampak dan pengaruh yang signifikan padapara siswa lain. Kami berusaha menyediakan program kuratif dan preventif bagi parasiswa sejak jam pertama sekolah di hari pertama masuk” imbuhnya

Foto-foto ketigasiswa yang gugur tersebut tersebar di dinding-dinding ruang kelas mengumumkankepergian tiga siswa yang dirampas oleh rudal penjajah Israel dan menghalangi mimpikecil mereka untuk melanjutkan perjalanan pendidikannya. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied