Pusat Studi Tawanan Palestina memantau terjadinyapenangkapan 190 warga Palestina dari al-Quds yang diduduki penjajah Israel selamabulan Oktober 2019 ini. Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Ahad(10/11/2019) mengatakan bahwa di kota al-Quds secara umum terjadi tingkat penangkapantinggi tinggi dibandingkan dengan kota-kota di Tepi Barat.
Menurut Pusat Studi Tawanan Palestina &ldquoHal itumenunjukkan adanya serangan yang jelas terhadap warga al-Quds untuk mencegahmereka melindungi tempat-tempat suci mereka dan membela Masjid Al-Aqsha.” Dijelaskanbahwa penjajah Israel terus menarget para wanita al-Quds terutama mereka yangbersiaga di Masjid Al-Aqsha.
Lembaga Hak Asasi Manusia yang konsen denganmasalah tawanan Palestina ini menyatakan bahwa pasukan penjajah Israel menangkap12 wanita warga al-Quds bulan lalu.  Sementaraitu penangkapan anak-anak di bawah umur mencapai 25% dari total penangkapandari al-Quds. Total 44 kasus penangkapan anak-anak di bawah umur termasuk 5 anakyang usianya kurang dari 12 tahun.
Pusat Studi Tawanan Palestina menyatakan bahwapasukan penjajah Israel menangkap seorang anak setelah ditembak dan terlukaparah di al-Quds lama dengan dalih berusaha “melakukan penikaman”.
Pada bulan Oktober lalu pengadilan penjajah Israelmengeluarkan 33 perintah deportasi untuk warga Palestina yang ditangkap dariMasjid al-Aqsha dan al-Quds. (was/pip)