Otoritaspenjajah Israel Ahad (3/11) mengancam gusur 6 rumah penduduk di pinggiran kotaYatha Hebron selatan Tepi Barat selatan.
Menurutketua majlis kawasan Yatha Nidhal Yunus pasukan Israel menyerbu kawasanMaghayir Abid dan Khullah Dhaba lalu menyerahkan surat ancaman penggusuran 6rumah warga yang dibangun dengan donasi internasional milik keluarga Palestina:Syahadah Salamah Sholah Salamah Jabir Amir dan Ali Dababisah.
Di sampingitu otoritas Israel menyampaikan surat ancaman penyitaan sekitar 190 acrelahan pertanian milik warga Palestina di kota Anata Al-Quds timur.
Kordinatorpembelaan tanah warga di kota Anata Muhammad Salamah mengatakan otoritasIsrael menyerahkan ancaman penyitaan terhadap 190 acre lahan milik warga kotaAnata Hazma dan Isawiyah untuk tujuan militer.
Ancamanini akan direalisir dengan batas waktu maksimal 21/1/2022 mendatang yangmerupakan pembaruan keputusan yang dibuat tahun 2007 silam untuk pembangunantembok pemisah rasial. Sementara pihak pemilik lahan diberikan waktu banding kepengadilan Israel selama 5 hari dari tanggal putusan ancaman penyitaan.
Salamahmenjelaskan kota Anata bekerjasama dengan lembaga perlawanan tembok dan koloniserta provinsi Al-Quds akan melakukan banding melawan keputusan tersebut.
KotaAnata merupakan salah satu wilayah Al-Quds yang padat penduduk disebabkantembok pemisah rasial dan penggabungan wilayah yang memperluas kawasan zionisdan mempersempit kawasan Palestina.
Disebutkanbahwa otoritas penjajah zionis akhir-akhir ini banyak menyita lahan luas milikwarga Palestina baik di Tepi Barat maupun di Al-Quds terjajah. (mq/pip)