Para petani Palestinadi pedesaan wilayah propinsi Salfit (wilayah utara Tepi Barat) mengatalami seranganbesar-besaran yang dilakukan oleh para pemukim pendatang Yahudi di samping “aturan-aturan”dan prosedur-prosedur yang dibuat oleh tentara penjajah Israel yang denganaturan-aturan dan prosedur-prosedur tersebut mereka mewajibkan para petaniPalestina yang tanahnya dijarah untuk tunduk dan patuh demi kepentingan koloni pemukimanIsrael.
Petani PalestinaKhalil al-Deek menyebutkan bahwa musim zaitun sebelumnya “seperti pesta murnibagi Palestina yang penuh dengan kegembiraan suka cita dan kesenangan. Namun sekarangmusim panih berubah menjadi musim perizinan penggeledahan dan pelecehan dipintu-pintu tembok apharteid dan dekat permukiman-permukimal ilegal Yahudi.”
Dia menambahkan”Setiap musim zaitun kami sedih akibat perluasan permukiman ilegal Yahudipohon-pohon zaitun terus berkurang padahan pohon-pohon zaitun ini sebagiannya ditanamsejak lebih dari puluhan tahun dan sebagiannya telah ditanam sejak ratusantahun.”
Dia melanjutkan&ldquoTiba-tiba datang pemukim Yahudi dari Eropa mereka mengatakan bahwapohon-pohon tersebut adalah miliknya dan mengambilnya dengan paksa. Selanjutnyamereka membuldozer lahan dan membangun rumah di tanah kami dengan kekuatansenjata.”
PetaniPalestina ini menyimpulkan situasi ini dengan mengatakan “Seorang petani harusmenunggu izin agar bisa memasuki tanahnya untuk memetik zaitun. Seorang petani lainharus meratapi pohon-pohonnya yang ditebang oleh para pemukim pendatang Yahudi.Petani yang lain lagi tidak dapat mengolah tanahnya karena tanah tersebut sudahberada dalam kompleks permukiman ilegal Yahudi &ldquoLeshem&rdquo yang telah merampas tanah-tanahKafr al-Deek dan meratakannya dengan buldoser.”
PetaniPalestina Faras al-Deek memperingatkan bahwa buldoser-buldoser besar penjajahIsrael pendudukan “hampir tidak pernah berhenti bekerja dan melibas tanahPalestina di sekitar permukiman Leshem.” Menurut Faras keluarganyamemiliki area seluas 26.000 meter persegi dengan 250 pohon zaitun tua di yangposisinya berada di dalam dan di sekitar permukiman Yahudi “Leshem”.
Kondisi Faras al-Deeksama seperti kondisi rekannya Ahmad Al-Ahmad dari kota yang sama yangmengatakan bahwa tanahnya terletak di daerah desa kuno Deir Samaan yangdikelilingi oleh permukiman ilegal Yahudi “Leshem” dan dekat denganjalan pintas yang dilalui oleh para pemukim pendatang Yahudi.
Lebih lanjut Ahmadmengatakan “Keluarga al-Ahmad dan keluarga al-Deek di Kafr al-Deek tanahnyayang paling subur dan paling banyak dirampas untuk pembangunan permukiman ilegahYahudi Leshem Baduel dan Eli Zahav.”
Walikota Kafral-Deek Ibrahim al-Deek menjelaskan bahwa kota Kafr al-Deek menderita akibat seranganpara pemukim Yahudi akibat banyaknya kompleks permukiman ilegal Yahudi dan perampasantanah untuk kepentingan pembangunan permukiman ilegal Yahudi. Dia menyatakanbahwa banyak rumah warga Palestina yang mendapatkan surat pemberitahuan pembongkarandengan dalih rumah-rumah tersebut berada dekat dengan jalan pintas yang dilaluipara pemukim pendatang Yahudi.
Para petani dikota Kafr al-Deek menceritakan apa yang mereka saksikan bertahun-tahun yanglalu “Otoritas Purbakala Otoritas Penjajah Israel telah menggali desaDeir Samaan dan membongkar peninggalan yang ada di dalamnya.” Para petani menambahkan”Kami telah melihat dengan mata kepala sendiri otoritas arkeologi Israelmenyita tiang-tiang dengan tulisan kuno. Kami tidak tahu apa yang merekalakukan dengan tiang-tiang tersebut.”
Masalah yangdihadapi para petani di kota Kafr al-Deek akibat pembangunan permukiman dan ulangpara pemukim pendatang Yahudi sangat banyak. Di antaranya adalah denganmelepaskan babi-babi untuk menghancurkan dan merusak tanaman dan mendatangkanbuldoser untuk melibas dan meratakan tanah untuk jalan dan infrastrukturpermukiman-permukiman ilegal yang mereka bangun.
Petani PalestinaAbdullah al-Deek mengatakan salah seorang pemukim pendatang Yahudi menawarkan kepadaayahnya sejumlah besar uang dengan imbalan penjualan tanahnya “Ayah saya menolakdan berkata kepadanya: tanah kami adalah kehormatan kami darah dan jiwa kami. Uangnyabisa pergi dan kalian besok harus pergi.”
Meskipun parapetani Kafr al-Deek mengalami berbagai tekanan dari pasukan penjajah Israel danpara pemukim pendatang Yahudi akan tetapi mereka tetap bertahan sekalipunharus menghadapi ancaman dan bahaya yang mengancam tanahnya. Mereka tetapmenggarap tanahnya dan merawatnya dengan penuh kesabaran dan keteguhan yangtiada bandingnya.
Data menunjukkanbahwa ada sekitar 1.000.000.000 meter persegi tanah pertanian yang ditanami sekitar12 juta pohon zaitun di Palestina. di antaranya ada 95 juta pohon yang berbuahpada atas area 85% dari total luas pohon buah-buahan di Palestina.
Ada sekitar 40.000.000meter pesegi tanah yang ditanami 5 juta pohon zaitun yang letaknya terosolasidi dalam tembok apharteid yang dibangun Israel di Tepi Barat dan al-Quds.
Menurut sebuahlaporan yang dikeluarkan oleh Pusat Penelitian Tanah di Al-Quds penjajahIsrael telah membangun 4 jaringan jalan pintas (bypass) untuk keperluan militerdan untuk kepentingan pemukiman Yahudi di tanah propinsi Salfit yangmenyebabkan hilangnya lebih dari 4.760.000 meter persegi tanah Palestina di propinsitersebut. Tidak hanya itu penjajah Israel juga membangun tembok apharteid di wilayahSalfit. (was/pip)