PresidenRepublik Tunisia Qais Said mengatakan Palestina bukan sebidang tanah dalamcatatan  sebuah kerajaan. Namun Palestinaakan tetap hadir dalam hati nurani setiap orang independent terukir dihati-hati mereka. Apa yang terukir dalam setiap hati manusian takkan hilangdengan kekuatan apapun dan dalam kesepakatan apapun.
Dalampidatonya yang ia sampaikan di depan sidang Dewan Perwakilan Rakyat TunisiaRabu (23/10) Presiden Republik Tunisia ini saat pengambilan sumpahkonstitusional Said menegaskan sikap ini bukan hanya ditujuan kepada bangsa Yahudiyang ingin mengambil alih Tunisia saja namun sikap ini diarahkan kepadaseluruh bangsa Israel dengan semua etnisnya yang radikal dan sangat memusuhibangsa Palestina di seluruh dunia.
Ia menegaskantelah tiba saatnya menghentikan pelanggaran demi pelanggaran kejahatan demikejahatan yang dilakukan yahudi Zionis dan telah berlangsung lebih dari satuabad” kata Qais.
Sementaraitu Hamas melalui juru bicaranya Izzat Rashiq menyerukan KTT Non Blok ke 18yang akan digelar di ibukota Azerbaijan Baku untuk membuat sikap tegasmenghentikan kejahatan penjajah Israel.
Dalampernyataannya kepada Anadholu selasa kemarin Izzat menyebutkan pentingnyaperan organisasi regional dan internasional untuk mendukung semua persoalansecara adil terutama persoalan Palestina dan membela hak-hak bangsa-bangsayang tengah melawan colonial dan mengakhiri penjajahan dan meraih kemerdekaandan kedaulatan untuk menentukan nasib.
Rashiqmengatakan gerakan Hamas sangat menanti peran ini di tengah dukungan Amerikakepada penjajah Israel.
Hamasmenyampaikan apresiasi kepada Azerbaijan sebagai tuan rumah KTT Non Blok pada25 &ndash 26 Oktober ini dan ucapan terimakasih atas dukungan Azerbaijan terhadapPalestina dan perjuangan bangsanya.
Rashiqmenyebutkan pentingnya Non Blok untuk membuat keputusan mendukung hak Palestinauntuk berjuang meraih kemerdekaan dan mendirikan Negara berdaulat denganibukota Al-Quds. (asy/pip)