Pengadilan penjajahIsrael pada hari Selasa (22/10/2019) kembali memperpanjang penahanan Samer Arabeedselama delapan hari lagi.
Lembaga HAMPalestina yang konsen dengan masalah tawanan &ldquoAl-Dhamir&rdquo menguitip pernyataandari para dokter di rumah sakit Israe “Hadassah” yang mengatakan &ldquoTawananPalestina Samer Arabeed menderita pneumonia dan ada sedikit peningkatan dalamfungsi ginjal.&rdquo
Penjajah Israelmasih terus meakukan interogasi terhadap di unit perawatan intensif rumah sakitHadassah. Pada hari Selasa (15/10/2019) sebuah persidangan digelar di rumahsakit Hadassah untuk Samer Arabeed yang dibawa ke rumah sakit akibatpenyiksaan yang dialaminya di pusat interogasi Maskobiyya.
Pada 25September 2019 lalu pasukan penjajah Israel menangkap Samer Arabeed di depantempat kerjanya. Saat itu korban bersama istrinya. Samer Arabeed (44 tahun)dipindahkan ke rumah sakit dalam kondisi kritis setelah disiksa dengan kejamoleh para interogator Shin Bet.
Sumber-sumbermedia Ibrani mengungkapkan tawanan Samer Arabeed mengalami luka parah setelahmenjalani interogasi militer oleh dinas keamanan Israel Shin Bet dan mengalamipenyiksaan sangat kejam. Hal itu dilakukan berdasarkan prosedur yang disebut”pemenuhan kebutuhan” yang mengizinkan “tindakan kekerasan fisikterhadap tawanan untuk mencegah operasi lainnya yang direncanakan.”
Surat kabar”Haaretz” mengatakan bahwa Shin Bet telah memperoleh persetujuan dariotoritas peradilan untuk mempraktikkan cara yang dilarang untuk menginterogasiSamer Arabeed.
Saluran TV12Israel menyebutkan bahwa Samer adalah pemimpin sel yang melakukan aksipenyerangan di dekat Ramallah pada 23 Agustus lalu yang mengakibatkan kematiansatu orang Zionis dan melukai dua orang lainnya.
Aksi ini konondilakukan melalui peledakan bom yang dikendalikan dari jarak jauh. Operasi inidigambarkan oleh sumber-sumber militer Israel sebagai operasi yang &ldquobelumpernah terjadi sebelumnya&rdquo. (was/pip)
