Tue 6-May-2025

Ritual Yahudi di Al-Aqsha pembagian masjid secara nyata di lapangan

Minggu 20-Oktober-2019

Hari demi harikelompok-kelompok Yahudi di al-Quds bergerak menuju tujuan pertama danterpenting mereka. Yaitu penghancuran Masjid Al-Aqsha dan pembangunan “KuilYahudi” yang mereka laim untuk menggantikan tempat Masjid Al-Aqsha.

Penyerbuan intensifdan permainan waktu-waktu ritual yang mereka klaim di Masjid Al-Aqshamerupakan langkah maju menuju tujuan yang lebih besar di tengah-tengah kebisuanArab dan Palestina di tingkat resmi dan rakyat.

Kelompok-kelompokekstremis Yahudi yang memperjuangkan pembangunan “Kuil Yahudi&rdquo fokus dengantarget strategis mereka pada Masjid Al-Aqsha. Di mana mereka terus bekerja menghasutdan mendorong serta mendapatkan dukungan dari pemerintah penjajah Zionis sehingga ruanglingkup kegiatan dan pengaruhnya meluas dari hari ke hari.

Penyerbuan terusmeninngkat

Direktur MasjidAl-Aqsha Dr. Omar Al-Kiswani menegaskan bahwa serangan ke Masjid Al-Aqsatelah berlangsung dan dalam jumlah besar sejak tahun 2003 bahkan jumlahnyameningkat dan meluas dari hari ke hari. Dia menjelaskan bahwa melaluipenyerbuan-penyerbuan ini penjajah Israel berusaha untuk merubah realita yangada dengan menerapkan kebijakan fetacompli atau fait accompli (memaksaorang yang lain setuju dengan kondisi lapangan yang dibuat sebelumnya) lewat kelompok-kelompokekstrim Yahudi tersebut.

“Revivalof the Temple” adalah salah satu kelompok agama ekstrem paling terkemukayang mengincar Masjid Al-Aqsha. Ini adalah kelompok yang paling ekstrem. Kelompokini berupaya menggabungkan kelompok-kelompok Yahudi yang tertarik padapenghancuran Al-Aqsha dalam satu kelompok.

Ada kelompok-kelompokekstremis lain yang berusaha mewujudkan tujuan yang sama. Di antaranya adalah TheTemple Guards The Temple Building The Israelite Girl Kach The TempleTrustees The Women for Temple Movement The Priestly Crown The Restoration ofthe Crown Al-Aqsa Seizure dan The Returnees Movement.

Biasanya padahari-hari besar Yahudi kelompok-kelompok ini meningkatkan kegiatan propaganda merekauntuk menghancurkan Al-Aqsha membangun “Kuil Yahudi” meningkatkan seruanmereka untuk mengubah status quo di Masjid Al-Aqsha memberi ruang bagi orang-orangYahudi untuk melakukan ibadah dan ritual Talmud di dalam Masjid Al-Aqsha tanpapembatasan dan syarat apapun.

Kiswanimenegaskan bahwa upaya penjajah Israel melalui provokasi dan kekuatan senjatauntuk mengubah realitas tidak akan memberikan hak kepada orang Yahudi di MasjidAl-Aqsha. Dia menyatakan &ldquoMeskipun solidaritas terhadap Masjid Al-Aqsha lemahnamun ada beberapa orang yang senantiasa bersiaga menjaga dan shalat di dalammasjid yang tidak pernah gentang untuk menghadang kelompok-kelompok ekstrim Yahudiini.”

Dia memperingatkanakan ada eskalasi serangan di masa mendatang ke Masjid Al-Aqsha. Dia menyatakanbahwa sekitar 1180 ekstrimis Zionis menyerbu Masjid Al-Aqsha Kamis lalu jumlahterbesar sejak bertahun-tahun lamanya.

Pada saat yangsama ia menyalahkan pemerintah penjajah Israel sebagai pihak yang bertanggungjawab atas dampak dan konsekuensi dari tindakan yang dapat memicu perang agamayang tidak diharapka di Masjid Al-Aqsha ini.

Kiswani menyatakanbahwa provokasi untuk menyerbu Masjid Al-Aqsha adalah program sistematis daripemerintah penjajah Israel untuk mengubah realita yang ada di dalam Masjid Al-Aqsha.Dia menegaskan bahwa penjajah Israel tidak akan berhasil dalam hal ini. Perlawananyang terjadi di gerbang al-Rahmah tidak jauh dari apa yang terjadi ini.

Sebuah proyekglobal

Ahli masalahal-Quds Khaled Zabarqa menyimpulkan apa yang terjadi ini dengan mengatakan”Semua yang terjadi di Masjid Al-Aqsha terkait dengan tujuan akhir danterbesar penjajah Israel dan proyek global Zionis di Masjid Al-Aqsha yangberupaya menghancurkan Masjid Al-Aqsha dan membangun Kui Yahudi yang merekaklaim di lokasi masjid suci tersebut.

Zabarqamenjelaskan yang menyakitkan dari apa yang terjadi adalah bahwa penjajahIsrael melatih dan mengerahkan semua kekuatan pasukan pengaruh dan potensinyauntuk mencapai tujuan ini akan tetapi kaum Muslimin dan Arab sekarang ini jauhdari dukungan mereka pada Masjid Al-Aqsha.

Perilaku Arabdan Palestina

Pakar urusan al-Qudsdan Al-Aqsha ini mengungkapkan sangat kecewa melihat kenyataan pahit atas apayang dilakukan orang Palestina dan Arab terkait peran dan tugasnya terhadapMasjid Al-Aqsha.

Dia mengatakan”Di masa lalu ada semacam konfrontasi dan perlawanan terhadap penjajahIsrael tegak menghadang rencana-rencana mereka. Sayangnya hari ini meskipunsemua orang tahu apa tujuan penjajah Israel dalam rencananya justru kita kekurangandukungan dan solidaritas ini. Hal inilah yang mendorong penjajah Israel untukbergerak maju dalam rencananya.&rdquo

Dia melanjutkan”Hanya orang buta yang tidak melihat ke mana kebijakan Israel itu akanmembawa. Akan tapi sayangnya kita menyaksikan tawar-menawar penuh yangdilakukan oleh rezim-rezim Arab dan Islam dengan penjajah Israel terhadap MasjidAl-Aqsha.”

Dia mennjelaskanbahwa yang paling berbahaya dari itu adalah ada beberapa akademisi media danpolitisi Arab yang masing mengadopsi narasi Israel tersebut dan bahkan menaruhperhatian padanya.

Zabarqa merujukkepada kebisuan penuh rezim-rezim Arab termasuk Otoritas Palestina sertakebisuan masyarakat Arab dan dunia Islam atas apa yang sedang terjadi di MasjidAl-Aqsha.

Dia mengatakan”Di masa lalu kita menyaksikan jutaan demonstrasi yang terjadi untukmendukung al-Quds dan Al-Aqsha dalam segala hal yang terjadi di sana. Peran rakyatyang dulu kita lakukan di masa lalu kini telah tiada.&rdquo Dia mempertanyakan &ldquoDimana peran itu sekarang?”

Zabarqa menyatakanbahwa apa yang dilakukan penjajah Israel itu tidak mengejutkan. Tapi yangsangat mengejutkan adalah kebisuan Otoritas Palestina faksi-faksi dan rakyatPalestina di semua tempat mereka berada. Yang sangat mengejutkan adalahkebisuan orang-orang Arab atas apa yang terjadi. Ini semua yang mendorong penjajahIsrael bergerak maju untuk mencapai tujuannya di Masjid Al-Aqsha.

Dia menambahkan”Yang harus dilakukan adanya bahwa kita harus bergerak dan membaca bacaanyang benar. Yang harus dilakukan adanya aksi massa di tingkat tertinggisehingga para pelaku normalisasi dan Zionis Arab tidak lagi memiliki perandalam memuluskan narasi Israel merasuki kesadaran Arab dan Islam.”(was/pip)

Tautan Pendek:

Copied