Wed 7-May-2025

Faksi-faksi Palestina: Pemilu bersama harus didahului dialog nasional

Kamis 17-Oktober-2019

Delapan faksiyang merumuskan visi nasional untuk mengakhiri peerpecahan menegaskan perlunyamemulai dialog nasional yang komprehensif sebelum melaksanakan pemilihan umum.Gereakan menyerukan perlunya merespon visi tersebut yang merupakan jalankeluar nasional berdasarkan perjanjian sebelumnya sejak 2006.

Faksi-faksiyang berpartisipasi dalam pertemuan ini menegaskan perlunya mengadakan pemilukomprehensif secara bersamaan (dewan nasional legislatif dan presiden)setelah ada konsensus nasional internal mengenai hal tersebut dan harus berlangsungdi semua wilayah Palestina termasuk al-Quds yang diduduki penjajah Israel.

Kedelapan faksimenyerukan untuk “memperpanjang nafas” dalam dialog dan untuk mencapaipendekatan terutama gerakan Fatah yang sampai hari ini belum menanggapiinisiatif ini secara resmi.&rdquo

Anggota BiroPolitik Hamas Salah Bardawil mengatakan bahwa gerakannya menghargai upayakekuatan-kekuatan yang mengutarakan visi tersebut. Dia menegaskan bahwa gerakannya”mengikuti saja tanpa syarat&rdquo karena ini adalah visi yang seimbangberbicara tentang esensi isu Palestina dan mengembalikan persatuan atas dasarpartisipasi bukan pemberangusan.

Dia mengatakan&ldquoSelama hal ini didasarkan pada kemitraan dan langkah-langkah yang menyatukansemua hal positif dari perjanjian tidak ada orang yang berakal punya alasanmenolaknya.”

Dia menegaskan perlunyamengadakan pemilu legislatif dan presiden secara bersamaan dan harus dicapai konsensussebelumnya “agar kita tahu ke mana kita pergi”. Dia menyatakan bahwagerakannya “akan memfasilitasi segala sesuatu yang diperlukan untukmencapai persatuan penyelenggaraan pemilu serta pelaksanaan semuaperjanjian.”

Sementara ituanggota pimpinan gerakan Fatah Imad Agha yang gerakannya melihat bahwa pemiluadalah jalan menuju persatuan tetapi dengan dua syarat. Pertama ketersediaan perimbanganinternasional untuk memaksa penjajah Israel agar tidak mencegah terlaksananyapemilu ini di al-Quds. Yang kedua hasil pemilu ini diterima semua pihak.

Dia menyatakanbahwa pelaksanaan pemilu harus didahului dengan dialog nasional. Dia menegaskanbahwa kedelapan faksi menginginkan dialog nasional yang komprehensi. Diamenyatakan tidak adanya dialog bisa memperdalam keretakan internal.

Dia menegaskan”Rekonsiliasi terjadi dengan duduknya kita mengelilingi meja yang dipimpinoleh Presiden Mahmud Abbas untuk mengelola dialog nasional yang komprehensifuntuk mengembangkan rencana dan strategi guna terus mewujudkan rekonsiliasiyang komprehensif.”

Sementara ituanggota Biro Politik Front Rakyat Kayed al-Ghoul mengatakan bahwa motif utamauntuk menyajikan visi ini adalah perasaan faksi-faksi tentang bahaya yangdihadapi isu Palestina dalam konteks langkah-langkah Presiden AS Donald Trumpdan pelanggaran Israel serta dalam rangka mendukung upaya Mesir palin tidakuntuk mencapai pendekatan.

Dia menyatakanbahwa hambatan paling menonjol yang dihadapi inisiatif ini adalah belum adanya persetujuanFatah dan kegigihan penjajah Israel untuk mengukuhkan perpecahan internalPalestina.

Dia menegaskan”Tetapi kita tidak boleh menyerah pada hambatan-hambatan itu. Delapan faksi harus berkomunikasi denganFatah dan memperpanjang nafas dialog dengan mereka.&rdquo (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied