Tue 6-May-2025

Israel gelar sidang untuk tawanan Samer Arabeed di rumah sakit

Selasa 15-Oktober-2019

Lembaga HAMPalestina &ldquoAl-Dameer&rdquo mengatakan bahwa kondisi kesehatan tawanan Palestina SamerArabeed sangat sulit. Akan tetapi pasukan penjajah Israel menginterogasinya didalam rumah sakit dan masih dilarang dikunjungi pengacara.

Pada hariSelasa (15/10/2019) sebuah persidangan digelar di rumah sakit Hadassah untuk tawananPalestina Samer Arabeed yang dibawa ke rumah sakit akibat penyiksaan yang dialaminyadi pusat interogasi Maskobiyya.

Pengadilan penjajahIsrael memperpanjang penahanannya selama delapan hari. Lembaga HAM &ldquoAl-Dameer&rdquodiizinkan untuk mempublikasikan status kesehatannya setelah sebelumnyadikeluarkan keputusan larangan untuk mempublikasi kondisi kesehatannya. Semuasidang yang diadakan terhadap Samer Arabeed berlangsung tertutup dan dilarangmempublikasikan informasi apapun yang berkaitan dengan semua tawanan sehubungandengan kasus ini. Banding yang diajukan lembaga HAM &ldquoAl-Dameer&rdquo atas laranganitu ditolak.

Laporan-laporanmedis menunjukkan bahwa Samer menderita masalah kesehatan berkaitan denganfungsi ginjal dan perlu proses dialisis (cuci ginjal) terus-menerus. Selain itudia menderita rasa sakit di seluruh tubuhnya dan pembengkakan di jari-jarinya menderitapatah tulang dada di 11 tulang rusuk di kedua sisi tidak dapat menggerakkan keduakakinya. Dia masih mendekam di unit perawatan intensif di Rumah Sakit Hadassahdi Issawiya. Namun kesadarannya sudah pulih alat pernafasan buatan sudahdicopot.

Pada 25September 2019 lalu pasukan penjajah Israel menangkap Samer Arabeed di depantempat kerjanya. Saat itu korban bersama istrinya. Samer Arabeed (44 tahun) dipindahkanke rumah sakit dalam kondisi kritis setelah disiksa dengan kejam oleh parainterogator Shin Bet.

Sumber-sumbermedia Ibrani mengungkapkan tawanan Samer Arabeed yang mengalami luka parahsetelah menjalani interogasi militer oleh dinas keamanan Israel Shin Bet danmengalami penyiksaan sangat kejam. Hal itu dilakukan berdasarkan prosedur yangdisebut “pemenuhan kebutuhan” yang mengizinkan “tindakankekerasan fisik terhadap tawanan untuk mencegah operasi lainnya yangdirencanakan.”

Surat kabar”Haaretz” mengatakan bahwa Shin Bet telah memperoleh persetujuan dariotoritas peradilan untuk mempraktikkan cara yang dilarang untuk menginterogasiSamer Arabeed.

Saluran TV12Israel menyebutkan bahwa Samer adalah pemimpin sel yang melakukan aksi penyerangandi dekat Ramallah pada akhir Agustus lalu yang mengakibatkan kematian satuorang Zionis dan melukai dua orang lainnya.

Aksi ini konondilakukan melalui peledakan bom yang dikendalikan dari jarak jauh. Operasi inidigambarkan oleh sumber-sumber militer Israel sebagai operasi yang &ldquobelumpernah terjadi sebelumnya&rdquo. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied