Otoritas penjajahIsrael pada hari Selasa (15/10/2019) menghancurkan desa al-Araqib Palestina untukke-163 kalinya. Desa Araqib adalah termasuk desa-desa di Nagev yang dirampas pengakuannya (tidakdiakui) oleh penjajah Israel.
Kantor berita QudsPress mengutip sumber-sumber lokal di Araqib mengatakan &ldquoPolisi penjajah Israelmenggerebek desa menangkap Syaikh Sayyah al-Turi dan putranya Aziz sebelummereka menghancurkan rumah mereka dan meninggalkan penduduk di tempat terbuka.&rdquo
Otoritaspendudukan penjajah Israel menghancurkan Araqib untuk pertama kalinya pada 26September 2002 dan menjatuhkan denda besar pada penduduk Araqib menangkapsejumlah warganya terutama Syaikh al-Araqib dan Syaikh al-Turi yang berusia 69tahun berkali-kali.
Belakang penjajahIsrael mengintensifkan penyerbuan di Araqib dan menghancurkan rumah-rumahsederhana yang ada di desa tersebut untuk mendorong warganya putus asafrustrasi dan meninggalkan tanah mereka. Akan tetapi penduduk desa tetap teguhmempertahankan desa mereka dan berulang kali pasukan penjajah Israel kembali kedesa tersebut dan menghancurkannya namun berulang kali pula penduduk desamembangunnya kembali.
Penghancuran Araqibdan desa-desa Palestina lainnya yang tidak diakui oleh Israel terus berlanjut dengandalih bahwa rumah-rumah tersebut dibangun tanpa izin di tanah yang dimiliki olehnegara Yahudi.
Penghancuran tersebutbertujuan untuk mengusir orang-orang Araqib dari tanah asli mereka membukajalan pemanfaatan desa tersebut dalam proyek-proyek perluasan pembangunan permukiman-permukimanYahudi.
Araqib adalah sebuahdesa Palestina yang terletak di utara Beersheba di gurun Negev (wilayah selatanPalestina yang diduduki penjajah Israel sejak tahun 1948). Didirikan untukpertama kalinya selama periode Ottoman dan merupakan salah satu dari 51 desaArab di Negev yang tidak diakui oleh pemerintah penjajah Israel.
Sejak 1951otoritas penjajah Israel telah mengusir penduduknya dengan tujuan untukmenguasai tanahnya melalui perintah penghancuran rumah besar-besaran sebagai upayauntuk menguasai tanah luas yang setara dengan dua pertiga dari tanah historis Palestina.
Desa ini benar-benardihancurkan secara total oleh buldoser-buldoser penjajah Israel pada 27 Juli2010. Di mana semua rumah rumah dihancurkan dan ratusan penduduknyaterlonta-lonta tanpa tempat tinggal dengan dalih bahwa rumah-rumah tersebutadalah bangunan tidak berizin.
Penduduk desa membangunkembali untuk dihancurkan kembali oleh penjajah Israel. Begitu seterusnyahingga yang terjadi terakhir pada Selasa kemarin. Ketika pasukan penjajahIsrael menghancurkan tenda-tenda yang didirikan warga sebagai ganti darirumah-rumah mereka yang sudah dihancurkan beberapa kali sebelumnya.
Keteguhan desa Araqibadalah simbol perlawanan yang dilakukan oleh warga Palestina di dalam wilayahyang diduduki penjajah Israel sejak tahun 1948 terutama di Negev untukbertahan hidup serta mempertahankan tanah dan identitasnya dari kebijakan yahudisasi.
Sekitar 240.000orang Arab Palestina tinggal di gurun Negev. Setengah dari mereka tinggal didesa-desa dan komunitas yang beberapa di antaranya telah dibangun sejak ratusantahun.
Otoritas penjajahIsrael tidak mengakui kepemilikan warga Palestina atas tanah di desa-desa dankomunitas-komunitas tersebut. Penjajah Israel menolak memberi layanan dasarseperti air dan listrik kepada mereka. Dengan segala cara dan sarana penjajahIsrael berusaha mendorong orang-orang Arab Palestina tersnit putus asa danfrustrasi agar mereka pindah dan pergi meninggalkan desanya. (was/pip)