LaporanHAM mengungkap keterlibatan sejumlah dokter Israel dalam penyiksaan terhadaptahanan Palestina bersama aparat intelijen Israel (Shin Bet).
Hal itudisebutkan dalam laporan organisasi &ldquoDokter Untuk HAM&rdquo dalam majalah 972Israel.
Laporanmenyebutkan kebijakan dusta yang dilakukan Shin Bet belum banyak berubahdalam beberapa tahun lalu menepis penyiksaan tahanan Palestina namun informasiyang didapat ternyata ada keterlibatan para dokter Israel dalam menyiksa tahananPalestina secara brutal yang didapat lewat survey. Di samping laporan dustapihak medis Israel.
Ketualembaga Dokter Untuk HAM Roshama Marton menyatakan dirinya sebagai dokter danketua lembaga sangat terkejut bagaimana mungkin para dokter Isreal bisaterlibat dalam penyiksaan tahanan Palestina.
Disebutkanbahwa aparat intelijen Shin Bet menugaskan para dokter untuk melakukanpenyiksaan dengan menempatkan di ruang isolasi dan mengikatnya serta menutupwajah tahanan.
ShinBet menepis adanya kerjasama dengan pihak dokter namun setelah empat tahunkemudian muncul dokumen kedua yang meminta para dokter menandatanganikesepakatan terkait penyiksaan sesuai dengan pasal-pasal yang disepakati.
Disebutkanbahwa dokumen pertama dan lainnya dirilis dalam sebuah buku berjudulPenyiksaan antara HAM dan moralitas medis serta kondisi Israel. Namun bukutersebut dilarang diperjual-belikan di Israel.
Tak anyadokter yang bekerja di dinas intelijen Shin Bet namun para dokter di bagiandarurat RS Israel juga terlibat dalam menyiksa para tahanan Palestina lewatlaporan palsu sesuai permintaan aparat Shin Bet. (mq/pip)