Tue 6-May-2025

Israel tangkap dan tahan 514 warga Palestina 81 anak dan 36 wanita

Minggu 13-Oktober-2019

Pasukan Israel penjajahIsrael menangkap dan menahan 514 warga Palestina dari berbagai wilayah di TepiBarat Al-Quds dan Jalur Gaza selama bulan September lalu termasuk 81anak-anak dan 10 wanita.

Lembaga-lembagaHAM yang konsen dengan masalah tawanan Palestina mencatat bahwa pihak penjajah Israeltelah menangkap dan menahan 175 warga Palestina dari al-Quds Yerusalem 54 dariRamallah dan Al-Bireh 100 dari Hebron. 36 dari Jenin 25 dari Betlehem 45dari Nablus 21 dari Tulkarm 24 dari Qalqilya 5 dari Tubas 5 dari Salfit 10dari Jericho dan 11 dari Gaza.

Sehingga jumlahtawanan Palestina di penjara-penjara pejajah Israel sampai akhir bulanSeptember 2019 mencapai lebih dari 5000 tawanan termasuk 43 wanita. Sementara jumlahtawanan anak sekitar 200 anak dan tahanan administratif sekitar 450 orang.Jumlah perintah penahanan administratif yang dikeluarkan sebanyak 101 perintah.

Dari selinterogasi ke rumah sakit dalam kondisi serius

Pada 25September 2019 pasukan penjajah Israel menangkap Samer Arabeed di depan tempatkerjanya bersama istrinya. Dari saat-saat pertama penangkapannya dia dipukulidengan senjata pasukan khusus yang menculiknya. Dia dipindahkan langsung ke pusatinterogasi Maskobiya dan pengacaranya dilarang mengunjunginya.

Samer mengnalamipenyiksaan luar biasa di pusat interogasi Maskobiya. Meskipun di hari keduapenahannya sudah memberi tahu hakim militer bahwa dia merasakan sakit didadanya tidak bisa menelan dan terus muntah namun pengadilan pengadian tidakmemberi perhatikan apapun sampai dia dirawat di rumah sakit pada Jumat 27September. Setelah dia kehilangan kesadaran dan memasuki tahap yang mengancamnyawanya.

Pihak penjajahberu memberi tahu keluarga dan pengacaranya tentang kondisi kesehatannya pada Sabtumalam 28 September. Pengacaranya ditelpon pihak penjajah Israel yang memberitahukankeberadaan Samer di rumah sakit. Mereka tidak mengizinkannya untuk mengunjungiatau melihatnya sampai hari Ahad 29 September selama 10 menit di mana Samer dibiusdan tidak bisa berkomunikasi.

Pihak Israelawalnya menolak memberikan laporan medis kepada keluarga dan pengacaranyatetapi mereka diberitahu tim medis rumah sakit bahwa Samer menderita patahtulang rusuk trauma dan tanda pemukulan di seluruh tubuhnya serta mengalami gagalginjal akut.

Meski mengumumkanbahwa kondiri Samer serius pasukan penjajah Israel memperpanjang penahanannya selamalima hari hingga 7 Oktober 2019 dan melarang pengacaranya bertemu lagi sampaiSenin berikutnya 14 Oktober.

Meskipun mendapatkecaman internasional serta keluhan dan laporan dari komite dan badan-badanPerserikatan Bangsa-Bangsa namun pasukan penjajah Israel terus mempraktikkanpenyiksaan dan interogasi militer terhadap terhadap para tawanan di pusat-pusatinterogasi dengan mengabaikan hukum internasional terutama Konvensi Anti Penyiksaanyang ditandatangani oleh otoritas penjajah Israel.

43 tawanan wanitatermasuk 16 ibu

Otoritas penjajahIsrael terus menahan 43 wanita Palestina di penjara DamounManajemen penjajahsengaja melakukan banyak pelanggaran dalam memperlakukan para tawanan sejaksaat-saat pertama penahanan hingga peoses pemindahan ke pusat-pusat penahanan daninterogasi sengaja mengabaikan kesehatan mereka melakukan persidangan secaradzalim dan menerapkan denda ditambah kondisi penahanan yang sulit dan keras.

Dari jumlahtawanan wanita di penjara Israel 16 di antara adalah ibu dari 59 anak. Sebanyak11 dari mereka sedang dalam pemeriksaan (interogasi) 29 sudah divonis. Yang palinglama di dalam penjara sudah mendekam selama 16 tahun dan 15 tahun. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied