Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengatakan para pemimpin Zionisdan para pemukimnya terus bermain apidengan memprovokasi warga muslim di areal Al-Aqsa. Aksi mereka ini adapembalasanya dari para pejuang perlawanan kita.
Pernyataan ini muncul dalam keterangan persnya darigerakan Hamas Selasa (8/10) menjelang peringatan 29 tahun pembantaian Al-Aqsadi mana 21 syuhada telah gugur pada 8/10/1990.
Ia menambahkan hari yang luar biasa dari para pahlawankami ketika mereka meruntuhkan kebohongan kuil yang diklaim. Ia menekankan upayapendudukan Zionis untuk memaksakan fait accompli di Masjid Al-Aqsa (penngambilalihan) akan mendapatkan harga yang mahal perlawanan kami akan terusmempersiapkan hari pembebasan yang dijanjikan.”
Dalam pada itu Gerakan ini memuji para pahlawan Al-Quds yangterus melanjutkan akisnya dalam melestarikan identitas kota suci Islam Arabmurni. Mereka akan tetap berpegang teguh pada perlawanan dalam membela Al-Aqsha.
Sebelumnya Sebanyak 311 orang Israel pada hari Selasa(8/20/2019) menyerbu arrea Masjid Al-Aqsha dari pintu barat masjid (MughrabiGate) di bawah perlindungan keamanan ketat dari pasukan polisi dan pasukankhusus penjajah Israel.
Sumber-sumber di Wakaf Al-Quds mengatakan bahwa ekstremisYehuda Glick dan menteri pertanian di pemerintah Zionis ikut dalam penyerbuanke area Masjid Al-Aqsha pada hari Selasa kemarin.
Sumber-sumber di al-Quds mengatakan bahwa ratusan pemukimpendatang Israel menyerbu Al-Aqsha sepanjang hari Selasa kemarin bertepatandengan perayaan “Yom Kippur” dalam kalender Ibrani. Peristiwa inihampir mirip dengan apa yang terjadi di momen yang sama pada tahun 2018 laludi mana sebanyak 312 ekstremis pendatang Yahudi menyerbu area Masjid Al-Aqsha.(asy/pip)