Sebanyak 311orang Israel pada hari Selasa (8/20/2019) menyerbu arrea Masjid Al-Aqsha daripintu barat masjid (Mughrabi Gate) di bawah perlindungan keamanan ketatdari pasukan polisi dan pasukan khusus penjajah Israel.
Sumber-sumberdi Wakaf Al-Quds mengatakan bahwa ekstremis Yehuda Glick dan menteri pertanian dipemerintah Zionis ikut dalam penyerbuan ke area Masjid Al-Aqsha pada hari Selasakemarin.
Sumber-sumber di al-Quds mengatakan bahwa ratusan pemukim pendatangIsrael menyerbu Al-Aqsha sepanjang hari Selasa kemarin bertepatan denganperayaan “Yom Kippur” dalam kalender Ibrani. Peristiwa ini hampirmirip dengan apa yang terjadi di momen yang sama pada tahun 2018 lalu di manasebanyak 312 ekstremis pendatang Yahudi menyerbu area Masjid Al-Aqsha.
Semua kelompokyang menyerbu ke dalam area masjid gigih untuk menghabiskan sebagian besarwaktu berada di depan mushallah Bab Ar-Rahma dan sekitarnya untuk menegaskansecara simbolis kegigihan mereka untuk pembagian masjid secara waktu.
Pasukan polisipenjajah Israel melarang kaum muslimin mendekati mushalla Bab Ar-Rahma atauturun ke mushalla. Mereka mengancam setiap jamaah masjid dan akan menangkapnyabila mendekati dan meminta mereka menjauhi Masjid Al-Aqsha.
Sumber-sumberdi al-Quds mengingatkan bahwa Kota Tua di al-Quds mengalami pemblokiran olehpasukan penjajah Zionis. Ada larangan terbatas untuk memasuki Masjid Al-Aqshadengan syarat menyerahkan kartu identitas di gerbang-gerbang masjid.
Selain hari Jum&rsquoatdan Sabtu setiap hari Masjid Al-Aqsha mengalami serangkaian penyerbuan danpelanggaran terutama pada hari-hari perayaan Yahudi oleh para pemukimpendatang Yahudi dan berbagai kalangan Israel. (was/pip)