Pemangkasan yangterus dilakukan Badan Bantuan dan Pemberdayaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA)di Yordania yang berdampak pada semua sektor kerja di dalam lembaga tersebutkarena krisis keuangan yang sedang berlangsung telah menyebabkan terjadinyapengurangan signifikan pada hak-hak para staf yang berkerja di sekolah-sekolahUNRWA.
Salah satupemandangan yang dipantau oleh Pusat Informasi Palestina adalah keluhan daribeberapa siswa tentang buruknya pengaturan fasilitas sekolah dan hilangnyabanyak sarana pendidikan dan teknologi di samping keluhan mereka bahwabeberapa guru tidak kompeten.
Seorang guru berinisial(MK) kepada Pusat Informasi Palestina dia menegaskan tentang adanyaperubahan komprehensif dalam kontrak dan ketentuan pengangkatan staf baru disamping meningkatnya biaya asuransi kesehatan dan meningkatnya jatah matapelajaran bagi guru sebagai akibat dari pengurangan jumlah guru dan tidak adanyapemberian bonus pada akhir tugas serta penghentian cuti tanpa gaji yangsebelumnya diberikan kepada guru untuk menyelesaikan studi pascasarjana.
Untuk melihatsejumlah pertanyaan Pusat Informasi Palestina melakukan wawancara dengan mantanKepala Dewan Guru UNRWA di Yordania Salameh Daadas. Dia mengatakan &ldquoAlasanutama masalah yang dialami sektor pendidikan UNRWA adalah akibat pemotonganterus-menerus yang sudah berjalan lama karena defisit anggaran UNRWA iniadalah kondisi umum semua sektor layanan UNRWA termasuk kesehatan dan sosial.&rdquo
Kebijakan pemangkasan
Dia menjelaskanbahwa pengangkatan dilakukan sejak awal tahun akademik 2019-2020 untuk para guruselain tahun-tahun sebelumnya di mana kontrak guru diperbarui setiap tigatahun. Ketika guru menyelesaikan tahun kesepuluhnya selalu ditunjuk denganjaminan haknya untuk menerima semua haknya atas asuransi dan bonus akhir tugasserta keistimewaan lainnya.
Akibat pemangkasansaat ini penunjukan guru melalui kontrak harian. Hal itu yang menjadikan gugurkehilangan hak untuk mendapatkan gadi di hari-hari libur serta kehilangan hak asuransikesehatan dan tunjangan akhir tugas.
Pemangkaran danpengurangan dukungan pada sekolah-sekolah ini berdampak pada pembangunan generasiyang sadar terhadap isu perjuangan Palestina dan beberapa di antaranya tidakdiberi akses ke pendidikan berkualitas sebagai akibat dari larinya mereka yangberkompeten dari sekolah-sekolah UNRWA
“Lingkunganbaru ini adalah mengusir kompetensi yang menarik bagi UNRWA. Begitu jugapengurangan jumlah gugur yang ditunjuk berdampak pada proses belajar karenaterjadinya peningkatan jumlah siswa per kelas dan bertambahnya jatah jampelajaran bagi guru. Sebelumnya jumlah siswa satu kelas tidak lebih dari 45siswa. Saat ini beberapa ruang kelas yang sempit diisi oleh lebih dari 50 siswa”terang Salameh Daadas.
Kekhawatiranserius
Karena AmerikaSerikat telah menghentikan dukungannya untuk UNRWA sekitar 370 juta dolar pertahun atau sepertiga dari anggaran UNRWA maka hal ini telah menyebabkankekhawatiran baru akan penutupan sekolah-sekolah atau terhentinya prosesbelajar di sekolah-sekolah selama beberapa tahun.
“Kekhawatiranini telah ada selama bertahun-tahun” kata Daadas. “Sekarang defisitdiperkirakan mencapai 120 juta dolar. Hal ini menambah kekhawatiran baru setiapawal tahun ajaran&rdquo terangnya.
Media dan para pengamatmenyebutkan bahwa UNRWA sedang melalui fase yang bisa jadi lebih berbahayaakibat pemungutan suara baru untuk memperbarui mandatnya. “Pemungutan suaratahun ini untuk memperbarui mandat UNRWA berada dalam bahaya besar sebagaiakibat dari mobilisasi Amerika Serikat dan Israel untuk menghentikan layanannyadi lima wilayah operasionalnya” Salameh Daadas.
Dia melanjutkan”Upaya menutup defisit UNRWA dari negara-negara Arab tidak cukup secarapolitis karena dengan kondisi ini kita kehilangan pengakuan internasionaltentang isu perjuangan Palestina dan pengakuan atas hak untuk kembali pengungsiPalestina serta kompensasi bagi para pengungsi sebagaimana ditegaskan dalam resolusi194.”
Sementara ituKetua Organisasi Yordania untuk Pengungsi dan Kepulangan Kembali Kazem Ayesh menegaskanselama beberapa tahun terakhir UNRWA menderita defisit anggaran tetapi apayang yang dialaminya sekarang ini selaras dengan upaya memuluskan Deal ofCentury.
Dia menjelaskan”Defisit sudah lama. Tapi semakin akut sebagai akibat dari penghentian bantuanoleh AS. Yang menyebabkan pengurangan layanan yang diberikan kepada parapengungsi Palestina dalam hal pendidikan kesehatan dan layanan lainnya. Karenaitu UNRWA tidak boleh tunduk pada tekanan-tekanan ini dengan mengambillangkah-langkah yang tidak terkaji yang berdampak negatif pada prosespendidikan dengan dalih pengurangan tersebut dengan mengambil lengkah-langkahyang tidak bisa dipenuhi dengan anggarannya. Namun dengan langkah-langkahsekarang ini sesuai dengan proses tekanan untuk membubarkannya.
Dia menjelaskanbahwa keberadaan UNRWA terkait dengan resolusi PBB 194 dan 203 yang terkaitkhusus dengan pendirian lembaga PBB ini. Dia mengatakan “Jika UNRWA dibubarkanini tidak berarti bahwa pengungsi Palestina akan kehilangan haknya tetapi ituakan melemahkan isu pengungsi Palestina karena keberadaaan UNRWA terkait denganpengungsi Palestina.”
Dia melanjutkan”UNRWA tidak akan dapat bertahan di bawah tekanan kuat dari AmerikaSerikat dan sekutunya.” Dia memperkirakan bubarnya UNRWA dari dalamdengan cara terseretnya para staf uNRWA keluar dari batas-batasnya sebagaiakibat dari langkah-langkah yang diambil saat ini. (was/pip)