Para pemimpinsenior gereja AS menyatakan keprihatinan mereka yang mendalam atas situasi yangterjadi saat ini di kawasan Bab Al-Khalil di Kota Tua al-Quds atau Yerusalemyang diduduki Israel.
Dalam sebuahsurat yang ditujukan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mereka menegaskandukungannya untuk memperkuat unsur Kristen sebagai komponen yang membentuk identitasYerusalem serta mendukung mereka melawan organisasi permukiman Ateret Cohanimyang berupaya untuk menguasai properti Kristen di kota suci tersebut.
Para pemimpin gerejaAS juga menegaskan bahwa tindakan organisasi permukiman ini tidak hanya menjadiperhatian orang-orang Kristen di Tanah Suci tetapi juga menjadi penyebabkeprihatinan umat Kristen global karena tindakan tersebut mengancam akses kesitus-situs suci Kristen di Yerusalem.
Mereka menyatakanbahwa seluruh gereja di dunia akan mengalami kehilangan properti Bab Al-Khalil.Mereka menyerukan untuk melindungi properti Bab Al-Khalil dan memberikan statuskhusus bagi kampung Kristen di Kota Tua dengan tujuan untuk melindungi unsur Kristensebagai komponen yang membentuk identitas kota Yerusalem serta melindunginyadari mereka yang merusak kerukunan beragama di kota suci.
Disebutkan bahwaorganisasi permukiman Ateret Cohanim mengklaim telah membeli properti didaerah bersejarah Bab Al-Khalil di Yerusalem yang diduduki Israel. KalanganKristen menuduh pejabat gereja Ortodoks membiarkan properti diserobot organisasipermukiman dengan imbalan uang.
Pada 12 Juni 2018pengadilan Israel menolak keberatan yang diajukan Gereja Ortodoks danmenyetujui pengambilalihan tiga bangunan arkeologi di Kota Tua oleh AteretCohanim setelah 14 tahun berselisih.
Ketiga bangunanarkeologi di daerah Bab Al-Khalil tersebut adalah Hotel Petra berlantai 4 danHotel Imperial. Keduanya menghadap ke Jaffa Gate Square di pintu masuk ke KotaTua dan bangunan ketiga terletak di Jalan Al-Muadzamiya di Islamic Quarter dial-Quds. (was/pip)