Tue 6-May-2025

Capai 22 juta pengikut Facebook hapus halaman koran harian Palestina

Selasa 1-Oktober-2019

Situs jejaringsosial terkenal “Facebook” menghapus halaman media Palestina “PalestineOnline” untuk surat kabar harian Palestina di Jalur Gaza secarasewenang-wenang tanpa memberikan alasan.

Dalam keterangannyamanajemen surat kabar Palestina ini mengatakan bahwa pihaknya terkejut oleh tindakan”Facebook” yang menghapus halaman “Palestine Online”Jumat (27/9/2019) lalu setelah serangkaian pembatasan yang tidak dapat dibenarkanyang sebagian besar bertujuan untuk menghapus publikasi dan berita yangberkaitan dengan peliputan isu Palestina dan pelanggaran yang dilakukan pendudukanpenjajah Israel terhadap rakyat Palestina.

Sebelum dihapusjumlah pengikut halaman “Palestine Online” mencapai lebih dari22 juta pengikut dari berbagai negara di dunia. Sebelum dihapus pihak “Facebook”telah menghapus akun beberapa manajer dan editor “PalestineOnline” dan mencegah penggunaan banyak fitur.

Padagilirannya pemimpin redaksi surat kabar Palestina Mufid Abu Shamala mengecampenghapusan halaman &ldquoPalestine Online&rdquo. Dia mengatakan “Tim kerjakhusus Palestine Online telah berkomitmen sejak peluncuran halaman pada8 Februari 2010 pada kriteria kebijakan komunitas Facebook dan inginmemberikan pesan profesional yang objektif.”

Abu Shamalamenjelaskan bahwa pembatasan akses ke halaman &ldquoPalestine Online&rdquo dimulaisejak pertengahan tahun ini bersamaan dengan liputan media secara luas yangmenyertai agresi Israel di Jalur Gaza pada awal Mei lalu.

Abu Shamalameminta manajemen Facebook untuk membatalkan penghapusan ini dan mengaktikan kembalihalaman &ldquoPalestine Online&rdquo tanpa batasan pada tingkat akses dan posting kepadapublik serta komitmen pada tujuan yang diumumkan oleh pihak Facebook yang mengatakan”memungkinkan bagi orang untuk berpartisipasi membuat dunia lebih terbukadan terhubung.”

Selama dua hariterakhir manajemen “Palestine Online” telah melakukan upaya seriusuntuk berkomunikasi dengan pihak manajemen Facebook untuk mengaktifkan kembalihalaman tersebut tetapi tanpa respons apa pun hingga sekarang.

Sebelumnya &ldquoSadaSocial Center&rdquo&nbsp(lembaga yang memantau pelanggaran media sosial terhadap konten Palestina)&nbsptelah mengirim surat dengan nada keras kepada DirekturDepartemen Kebijakan Publik Facebook di Timur Tengah Nashwa Hussein yangisinya menjelaskan tentang pengetatan yang belakangan ini meningkat terhadapkonten Palestina.

Surat itu disampaikanmenyusul kebijakan Facebook yang berperang melawan sejumlah kata-kata yang berhubungandengan perjuangan Palestina dan memasukkannya sebagai kata-kata yang dilaranguntuk diedarkan melalui situs jejaring sosial biru tersebut. Hal inimenyebabkan ratusan akun dan halaman-halaman Palestina mengalami berbagaisanksi dari manajemen Facebook dan sanksi-sanksi ini sampai kepada penutupanakun dan halaman yang usianya sudah lebih dari 10 tahun.

Direktur &ldquoSadaSocial Center&rdquo Iyad al-Rifai mengatakan bahwa manajemen Facebook telah menghukumpengguna situs pada publikasi mereka secara surut. Karena manajemen Faceboolmemberlakukan hukuman pada akun dan halaman yang menggunakan kata-kata dalampublikasi mereka bertahun-tahun yang lalu dan ketika Facebook tersebutmelarang penggunaan kata-kata ini maka Facebook telah memberlakukan hukumansurut pada mereka yang mempublikasikan kata-kata tersebut bertahun-tahun yanglalu.

&ldquoSada SocialCenter&rdquo meminta departemen kebijakan publikFacebook untuk mempertimbangkan secara obyektif situasi Palestina danmempertimbangkan bahwa orang-orang Palestina memiliki hak menggunakan Facebookuntuk mengekspresikan pendapat dan keyakinan mereka seperti yang dilakukan olehpara pengguna situs ini di seluruh dunia.

&ldquoSada SocialCenter&rdquo menyatakan bahwa meskipun keberatandan setuju dengan larangan pada kata-kata tertentu pihaknya juga berpendapatbahwasanya tidak adil memberlakukan kebijakan baru dan melarang kata-katatertentu serta menghukum penggunanya secara retroaktif (). Banyak pengguna yang tidak mengetahui bahwakata-kata seperti itu akan menyebabkan data mereka akun pribadi dan akun bisnisnyaterancam hilang. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied